Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompor Listrik Belum Tentu Menguntungkan

21 September 2022   10:56 Diperbarui: 21 September 2022   11:17 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui PT. PLN kini tengah melakukan uji coba konversi gas LPG 3 kilogram (Kg) ke kompor listrik 1.000 watt. Nah, bagaimana tanggapan Kompasianer dengan upaya pemerintah terhadap penggunaan kompor listrik?" Demikian pernyataan dan pertanyaan Admin Kompasiana.

Jawaban saya, atau tanggapan saya terhadap rencana kebijakan pemerintah tersebut, adalah membingungkan dan mengesalkan. Kenapa?

Kok, rasanya pemerintah kita sekarang ini senang membuat rakyatnya, masyarakat, uring-uringan dengan kebijakannya. Uring-uringan belum tentu tidak setuju, lho. Walaupun kebanyakan yang uring-uringan itu ya yang tidak setuju.

Tapi bisa juga karena kebijakan pemerintah itu dirasakan mendadak. Gak ada sosialisasi, gak ada penjelasan sebelumnya. Jadi terkesan dipaksakan.

Seperti kemarin, keputusan menaikkan harga BBM ujug-ujug dikeluarkan di siang hari bolong, pukul 14.30, bukan di awal bulan lagi. Kan biasanya, yang sudah-sudah, kenaikan harga BBM itu tanggal 1 pukul 00.00, pas pergantian tanggal dan pergantian bulan. Dan info (isu)nya sudah jauh-jauh diterima masyarakat.

Sekarang, belum reda rasanya kekesalan masyarakat atas naiknya harga BBM, dibuat bingung lagi (tentu akan membuat uring-uringan lagi) dengan kebijakan pemerintah yang akan mengganti kompor gas dengan kompor listrik.

Sekali lagi, uring-uringan itu maksudnya belum tentu menolak, ya. Tapi bisa jadi karena reaksi kaget. Kaget dengan informasi yang dirasakan mendadak. Ya, seperti penggantian kompor gas ke kompor listrik ini. Saya sendiri baru tahu dari Kompasiana. Atau ... emang karena saya kudet, ya? Alias kurang update.

Namun, pemerintah selalu menang. Jadi tanggapan atau jawaban saya terhadap pertanyaan di atas, setelah menjawab membingungkan dan mengesalkan, adalah 'mau bagaimana lagi'. Namun, alangkah bijaksana kalau kita mengetahui terlebih dahulu keuntungan dan kerugian menggunakan kompor listrik.

Dari beberapa sumber dan pengalaman menggunakan kompor listrik (di kantor tidak di rumah) berikut keuntungan dan kerugian menggunakan kompor listrik.

Keuntungan atau kelebihan kompor listrik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun