Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pesta Serentak yang Senyap

27 Desember 2020   10:13 Diperbarui: 27 Desember 2020   10:30 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat pukul 9 pagi, Minggu 27 Desember 2020, Musyawarah Wilayah PKS dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars PKS.

Berbeda dengan pelaksanaan musyawarah sebelum-sebelumnya, kali ini Musyawarah Wilayah (Muswil) dilaksanakan secara serentak dan daring, melalui berbagai kanal: youtube, zoom maupun FB.

Selain karena suasana pandemi, pelaksanaan Muswil secara daring juga untuk menjangkau wilayah yang lebih luas dan dapat terselenggara secara serentak, berbarengan.

Ada menarik dari acara Muswil PKS yang dilakukan serentak ini. Sejatinya Muswil adalah suksesi kepemimpinan pengurus wilayah (provinsi). Dan yang dilakukan PKS ini boleh dikatakan yang pertama terjadi di Indonesia. Penggantian sekaligus pelantikan kepengurusan di 34 wilayah se-Indonesia dilakukan secara bersamaan.

Yang menarik lainnya adalah, menurut saya ketua wilayah adalah sebuah posisi politik yang cukup strategis bahkan sangat strategis, terutama untuk wilayah-wilayah tertentu. Tetapi, sampai hari ini, saat 34 ketua wilayah dilantik, tidak terdengar berita sedikit pun tentang perebutan atau persaingan untuk menduduki kursi ketua tingkat wilayah.

Juga tidak terdengar, sebelum hari pelantikan ini, ada kader yang mengkampanyekan diri sebagai calon ketua wilayah.

Benar-benar luar biasa PKS. Luar biasa, karena memang di luar kebiasaan proses suksesi yang selama ini terjadi di parpol-parpol lain. Suksesi yang senyap. Roda kepemimpinan di PKS berjalan simultan, dinamis karena PKS sudah bekerja dengan sistem, by system.

Seperti saat Musyawarah Nasional PKS beberapa bulan yang lalu, yang melantik Ahmad Syaikhu sebagai presiden partai menggantikan Shohibul Iman. Tidak terdengar suara-suara penolakan. Begitupun, hari ini, saat 34 orang dilantik sebagai ketua wilayah (DPW), tidak ada suara-suara sumbang yang menolak atau tidak setuju.

Saya kira apa yang dilakukan PKS ini patut dicontoh oleh parpol lain, terutama dalam suksesi. Baik suksesi tingkat nasional maupun suksesi di daerah. Masyarakat sudah jenuh dengan berita-berita basi tentang perebutan kursi kekuasaan yang sering terjadi saat pergantian kepengurusan parpol.

Ini memang pesta serentak yang senyap. Senyap dari nafsu berkuasa, senyap dari kemubaziran biaya untuk meraih kursi kekuasaan, senyap dari keglamouran yang tidak perlu.

~Urip Widodo~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun