"Begitulah wajah pimpinan di negeri tercinta ini. Sebagai pimpinan lembaga legislatif sejatinya Puan harus berpikir dan bertindak bijaksana. Tak boleh seperti itu, seperti anak-anak," ujar Ujang Komarudin.
"Apa yang dilakukan Puan Maharani itu sungguh sikap yang bertentangan dengan nilai-nilai demokratis," lanjut Ujang Komarudin, yang juga menjabat Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR). Menurut dia, jika mengaku sebagai wakil rakyat yang terhormat dan lembaga Parlemen terhormat seharusnya kejadian Puan Maharani mematikan mikrofon anggota DPR lain seperti itu tak terjadi.
Suara miring menanggapi aksi Puan tersebut juga dilantunkan artis kontroversi Nikita Mirzani. Dilansir situs berita jatimtimes.com, melalui Insta Story-nya pada Rabu (7/10/2020), Nikita menulis, "Kenapa ibu Puan Maharani matiin mikrofonnya? Kurang fair ketika orang sedang menyuarakan suaranya tapi tidak bisa didengar," ujar Niki.Â
Tidak hanya itu, Niki bahkan melontarkan sindiran terhadap putri Megawati Soekarnoputri itu. Niki mengingatkan tentang Pancasila kepada Puan.Â
"Negara ini dibangun atas dasar Pancasila. Masih ingat enggak Pancasila dari satu sampai kelima. Jangan sampai aku datangkan Tante Lala (ibu viral yang mengajarkan anak membaca Pancasila) ke DPR nanti," sambungnya.
Ingat! Menurut orang tua kita dan juga agama, memotong pembicaraan orang lain itu adalah, perbuatan tidak sopan, bahkan melanggar adab.
Miris memang, perbuatan tidak sopan dan tidak beradab itu dilakukan oleh orang pertama di lembaga yang sangat terhormat, dan dalam forum yang terhormat pula.