Mohon tunggu...
Urfiyah NadiyahFillah
Urfiyah NadiyahFillah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

PIAUD FITK 2K19/UINMALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

22 Februari 2021   19:42 Diperbarui: 22 Februari 2021   19:46 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

         Sebagai orang tua perlu untuk memahami perkembangan kognitif si buah hati. Perkembangan kognitif anak merupakan suatu proses kemampuan anak untuk  mampu menilai, menghubungkan serta mempertimbangkan suatu kejadian maupun peristiwa. proses kognitif sangat berhubungan dengan kecerdasan anak dalam melatih daya ingat anak, mampu untuk mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa yang sedang dirasakan, didengar, dan apa yang dilihatnya sehingga nantinya anak dapat memiliki pemahaman secara utuh.

            Perkembangan kognitif mengajarkan tentang bagaimana anak mampu untuk mencari tahu, mampu menalar, berpikir, serta mengeksplorasi dunia disekitarnya. Seorang anak dengan rasa ingin tahunya yang tinggi kadang kala anak selalu menanyakan berbagai macam hal kepada orang tuannya ataupun orang di sekitarnya, dari pertanyaan- pertanyaan yang ditanyakan oleh anak akan secara aktif dapat membangun cara berpikirnya. Pada saat anak mulai mengeksplorasi duniannya maka orang tua sangat berperan penting dalam membentuk perkembangan kognitif anak, karena proses berpikir anak perluh dilatih sejak kecil. Ketika anak mempunyai banyak pertanyaan terhadap orang tuanya maka sebagai orang tua bisa juga bertanya kepada anaknya agar nantinya anak bisa mengasah kemampuannya untuk dapat memecahkan masalah.

            Mempelajari tentang perkembangan kognitif anak menurut Jean Piaget menyakini bahwa kecerdasan merupakan proses kognitif dimana mental digunakan anak untuk memperoleh pengetahuan. Piaget menjelaskan tentang cara orang berpikir, belajar dan memahami. Melalui pengalaman atau praktik secara langsung di lingkungan diyakini piaget dapat mengembangkan kecerdasan anak menjadi praktek dasar kemampuan otak anak untuk belajar.

            Konsep perkembangan kognitif anak menurut piaget terdapat beberapa konsep, antara lain:

  • Asimilasi merupakan penggabungan informasi baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Anak mulai menggunakan pengalaman mereka serta apa yang mereka sudah pelajari dari pengalaman sebagai dasar anak untuk belajar lebih banyak lagi lewat pengalamannya ini, tujuannya untuk mengembangkan skema yang sudah ada karena pengertian anak semakin berkembang.
  • Akomodasi yaitu mengubah skema yang sudah ada untuk menciptakan skema baru, seseorang akan mengubah skema yang sudah ada ketika mereka mengetahui kalau tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, Angga memiliki banyak kucing dirumahnya ketika pertama kali melihat anjing, ia mungkin akan menyebutnya dengan anak kucing karena ia sudah mengasimilasikan anjing ke dalam pengetahuannya tentang anak kucing. Karena salah, maka Angga harus merubah atau mengakomodasi dengan mengetahui ciri- ciri anak kucing dan ciri- ciri anjing sehingga ia akan membentuk skema baru. Ini menandakan bahwa tahapan asimilasi dan akomodasi sangat berkaitan erat.
  • Keseimbangan adalah keseimbangan antara asimilasi dengan akomodasi.
  • Adaptasi merupakan proses bertambahnya pengalaman yang dimiliki oleh anak dari interaksi dengan lingkungannya maupun dengan seseorang.
  • Skema merupakan kerangka berfikir setiap individu untuk menggolongkan informasi. Semakin anak rasa ingin tahunya tinggi maka memorinya akan mengalami peningkatan sekaligus meningkat kemampuannya. Skema anak akan terus berkembang ketika rasa ingin tahu anak semakin besar. Dari pengetahuan yang telah didapatkanya dari lingkungan serta orang- orang disekitarnya akan menambah skema baru dari proses berpikir anak.

            Tahap -- tahap perkembangan kecerdasan menurut piaget berpendapat bahwa tahapan perkembangan sama bagi semua anak dan anak memiliki kemajuan di tiap tahapan dan urutan yang sama, usia hanyalah perkiraan dimana kemajuan terjadi setiap anak berbeda- beda, berikut ini tahapannya :

  • Tahapan sensorimotor merupakan tahapan pertama perkembangan kognitif anak dari mulai lahir sampai usia dua tahun. Pada tahapan ini anak menggunakan indra serta gerak reflek seperti, mulut untuk menghisap, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan tangan untuk menggenggam.
  • Tahapan praoperasional adalah tahapan ketika anak berusia dua tahun sampai usia tujuh tahun. Pada tahapan ini anak mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam menguasai bahasa, mulai berkurang terhadap ketergantungan gerak sensorimotor, anak masih bersifat egosentris, dan anak mulai belajar untuk memecahkan masalah. Pada tahapan ini anak suka sekali dengan permainan pura- pura sehingga perkembangan bahasanya semakin meningkat dan dari sini anak dapat belajar menjadi dokter, guru, pilot dan lain sebagainya.
  • Tahapan operasional konkret adalah tahapan ketiga perkembangan kognitif anak dari usia tujuh sampai dua belas tahun. Pada tahapan ini anak mampu untuk berpikir secara rasional, serta mampu dalam hal bernalar secara logis.
  • Tahapan operasional formal adalah tahapan ketika anak berusia dua belas tahun sampai dengan umur lima belas tahun. Pada tahapan ini anak mulai mampu untuk menghadapi masalah- masalah verbal mampu dalam berfikir secara ilmiah dan lebih logis.

                Terus mengasah perkembangan kognitif si buah hati sejak ia lahir, namun perlu diketahui proses perkembangan kognitif setiap anak berbeda. Sebagai orang tua jangan sekali kali membandingkan perkembangan anak dengan anak lainnya, cukup dengan memperhatikan perkembangan si buah hati setiap harinya, apakah tahap perkembangannya sudah sesuai dengan usiannya?, jika masih belum sesuai atau mengalami keterlambatan maka bisa mengkonsultasikan ke dokter dan meminta solusinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun