KENDAL -- Sebagai langkah proaktif meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) bersama warga Desa Tamanrejo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, telah sukses menyelenggarakan forum diskusi dan pembentukan tim relawan pada hari Rabu, 30 Juli 2025. Kegiatan yang berpusat di Balai Desa Tamanrejo menghasilkan beberapa kesepakatan strategis untuk menghadapi potensi bencana alam yang kerap mengancam wilayah tersebut, terutama tanah longsor dan angin kencang.
Kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini dihadiri oleh perwakilan warga dari berbagai dusun, tokoh masyarakat, perangkat desa, serta fasilitator dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal. Fokus utama forum adalah memetakan secara partisipatif titik-titik rawan bencana dan sumber daya yang dimiliki desa.
Koordinator Mahasiswa Desa KKN UNNES di Desa Tamanrejo, Havis Sa'adi Ersyad, menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu program kerja utama mereka yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.
"Kami melihat ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan warga. Ini bukan hanya tentang bagaimana merespons saat bencana terjadi, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa mengurangi risikonya sejak dini," ujar Havis
Hasil paling konkret dari kegiatan ini adalah terbentuknya Tim Relawan Penanggulangan Bencana Desa Tamanrejo yang beranggotakan 30 orang pemuda dan warga terpilih. Tim ini akan dibekali pelatihan lanjutan mengenai pertolongan pertama, manajemen posko darurat, dan teknik evakuasi dasar oleh BPBD Kendal dalam beberapa bulan ke depan.
Selain itu, forum ini juga berhasil menyusun draf Peta Rawan Bencana dan Jalur Evakuasi Desa Tamanrejo. Peta yang dibuat adalah area pemukiman yang paling berisiko, lokasi titik kumpul aman, serta jalur-jalur yang dapat dilalui saat evakuasi darurat.
"Partisipasi warga luar biasa. Mereka paling tahu 'medan' di lingkungan mereka sendiri. Peta ini bukan sekadar gambar, tapi representasi pengetahuan lokal yang sangat berharga," ungkap salah seorang fasilitator dari FPRB Kendal. "Peta ini akan kami finalisasi dan perbanyak untuk dipasang di setiap sudut strategis desa."
Selanjutnya, tim relawan yang baru terbentuk ini akan mendapatkan pendampingan lanjutan dari mahasiswa KKN UNNES, termasuk rencana untuk menggelar simulasi evakuasi dan pelatihan pertolongan pertama dasar dalam beberapa minggu ke depan. Harapannya, setelah program KKN berakhir, tim ini dapat terus mandiri dan berkolaborasi secara aktif dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal.
Dengan terbentuknya forum dan tim relawan ini, Desa Tamanrejo kini memiliki modal sosial yang lebih kuat dalam membangun budaya sadar bencana dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh bagi warganya.
Kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama untuk secara rutin melakukan sosialisasi dan simulasi bencana minimal dua kali dalam setahun. Diharapkan, Desa Tamanrejo dapat menjadi percontohan Desa Tangguh Bencana (Destana) bagi desa-desa lain di Kecamatan Limbangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI