Mohon tunggu...
Universitas BSI
Universitas BSI Mohon Tunggu... Lainnya - Lembaga Pendidikan

Akun resmi Universitas Bina Sarana Informatika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sempat Viral di Medsos "Abuse of Power", Gimana Pandangan Dosen dan Mahasiswa?

23 September 2021   10:18 Diperbarui: 23 September 2021   10:21 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok: Universitas BSI

Sebagai mahluk sosial tentu manusia akan berinteraksi antara satu dengan yang lain. Namun, akhir-akhir ini ada yang menarik di dunia maya terkait dengan "Abuse of Power" (penyalahgunaan kekuasaan).  Kejadian dosen yang "Abuse of Power" terhadap mahasiswa di media sosial, berawal dari komunikasi antara dosen dengan seorang mahasiswa di group whatsapp. Lantaran mahasiswa tersebut memberikan emoticon jempol, hingga membuat sang dosen kesal dan merasa tersinggung hingga mengakibatkan mahasiswa tersebut akhir-nya di keluarkan dari group whatsapp.

Menanggapi hal tersebut, Rousyati selaku Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) memandang abuse of power merupakan tindakan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh seorang dosen kepada mahasiswa.

Baca Juga : Mahasiswa Universitas BSI Bangun Perusahaan Startup

Ia menuturkan bahwa, abuse of power merupakan tindakan yang dilakukan untuk kepentingan tertentu dan dapat mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Penyalahgunaan kekuasaan yang dimaksud tidak hanya tentang pejabat yang melakukan tindakan korupsi, namun juga dalam hal seseorang dengan jabatan apa pun yang bertindak sesuka hati, sewenang-wenang yang bisa mengakibatkan kerugian terhadap orang lain.

Lalu katanya, menyikapi abuse of power, seharusnya dapat diatasi dengan komunikasi yang baik antara dosen dan mahasiswa. Disatu sisi, memang selain harus belajar, mahasiswa juga harus menghormati dan beretika yang baik kepada dosen. Namun, sangat disayangkan jika sampai terjadi penyalahgunaan kekuasaan oleh seorang dosen kepada mahasiswa.

"Saya yang saat ini sebagai dosen pun tidak membenarkan perilaku dosen tersebut apablia memang terjadi. Tugas mahasiswa memang harus menghormati, berperilaku sopan dan mempunyai attitude yang baik terhadap dosen. Namun hal yang dilakukan dosen tersebut salah, dosen bisa berkomunikasi dengan baik terhadap mahasiswanya. Selama saya mengajar tidak pernah menyemprot mahasiswa seperti itu. Itu sebabnya mahasiswa saya merespon dengan baik," kata Rousyati.

Sementara itu, Shofa, mahasiswa Universitas BSI kampus Tegal memandang dosen yang abuse of power merupakan tindakan yang kurang baik dan tidak membawa manfaat sedikit pun dalam dunia pendidikan. Terlebih kondisi Covid-19, semua aktivitas belajar mengajar hanya dilakukan secara online, tentunya kemunculan dosen yang abuse of power terhadap mahasiswa hanya membuat kondisi tambah lebih rumit.

"Dosen di Universitas BSI memang luar biasa, sangat terbuka tentang materi, kesan yang diberikan membuat kita sama-sama belajar. Bahkan ada dosen, layaknya teman kami di kelas. Rasanya pembelajaran pun jadi seru. Bukan tidak mungkin juga pembelajaran jadi semakin efektif. Semoga dosen-dosen di Universitas BSI bisa mempertahankan ini semua, ditunggu hal-hal kreatif dosen Universitas BSI yang lainnya. Untuk dosen Universitas BSI ku, Say No to Dosen Abuse of Power, Dosen No Abuse of Power Power club," Imbuhnya.

Baca Juga : Tips dan Trik Amankan Data Gadget

Hal serupa juga sampaikan  oleh Luthfi, mahasiswa Universitas BSI kampus Tegal lainnya, yang memandang Dosen abuse of power tidak ubah-nya seperti dosen killer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun