PR pada dasarnya berfungsi untuk menghubungkan publik atau pihak-pihak yang berkepentingan dan saling terkait di dalam suatu instansi atau organisasi, sehingga terjadi pola hubungan harmonis yang dapat menunjang pencapaian tujuan organisasi secara saling menguntungkan. "Communication designed to gain public understanding and acceptance," jelasnya.
Komunikasi Profesional
Komunikasi professional merupakan komunikasi yang bertujuan untuk menunjang aktivitas pekerjaan kita. Dalam sebuah organisasi/instansi, kita mengenal berbagai jenis komunikasi seperti: komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah, komunikasi linier, maupun komunikasi formal dan komunikasi nonformal.
Sebagai PR, ada 3 kompetensi yang harus dikuasai antara lain komunikasi tulis seperti proposal, notulen, laporan kegiatan, surat menyurat, dan lain-lain. Kemudian komunikasi internal yakni komunikasi kepada atasan, rekan kerja, atau bahkan unit lain. Terakhir adalah komunikasi eksternal yang berkaitan dengan media, instansi pemerintah, masyarakat, konsumen, klien, dan lain sebagainya. Kompetensi ini harus dipahami oleh bidang Humas baik itu di dalam perguruan tinggi maupun yang lain.
Fajri menjelaskan strategi komunikasi yang baik di antaranya mencari tahu siapa komunikan atau penerimanya dengan jelas, menetapkan pesan kunci dengan baik, memilih waktu dan media komunikasi yang tepat dan senantiasa inisiatif dalam bekerja atau merespons isu.
Kesuksesan dan Keberhasilan Komunikasi PR
Sebagai Humas di perguruan tinggi, berikut adalah kunci kesuksesan dan keberhasilan komunikasi PR. Pertama, dengarkan dan pahami. Artinya, mendengarkan apa yang menjadi harapan dari stakeholders. Kedua, memilih komunikator dan media seperti siapa yang menyampaikan pesan, kredibilitasnya seperti apa, medianya bagaimana. Ketiga, membuat pesan yang mampu membangkitkan emosional audiens. Keempat, menarik engagement. Misalnya, seberapa jauh keterlibatan audiens dan ketertarikan terhadap pesannya.
"Banyak perguruan tinggi yang hebat dan memiliki banyak capaian, tetapi tidak sedikit yang gagal dalam mengomunikasikan hal tersebut, sehingga mengakibatkan kurangnya minat dari calon mahasiswa baru dan ketidakpuasan stakeholders," ucap Fajri kepada seluruh SE bidang Humas dan Protokol UAD. (roy)