Mohon tunggu...
Unimma
Unimma Mohon Tunggu... Akun Resmi Universitas Muhammadiyah Magelang

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) adalah kampus Islami terakreditasi UNGGUL yang mencetak lulusan profesional, berakhlak mulia, dan siap bersaing global.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

UNIMMA Teliti Tradisi Ziarah di Gunungpring: Harmoni, Spiritual, Budaya dan Pendidikan Islam di Era Modern

6 Oktober 2025   16:45 Diperbarui: 6 Oktober 2025   15:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsep Tawasul dan Tabarruk (Sumber: https://lppm.unimma.ac.id/)

Dalam konteks kekinian, tradisi ziarah, tawassul, dan tabarruk di Gunungpring justru menunjukkan relevansi tinggi. Di saat banyak generasi muda terjebak dalam rutinitas digital yang kering makna, kegiatan ziarah menghadirkan ruang refleksi, tempat belajar tentang kesederhanaan, rasa syukur, dan pentingnya hubungan manusia dengan Sang Pencipta.

Tradisi ini menjadi sarana pendidikan Islam non-formal yang menguatkan karakter spiritual dan moral generasi muda. Nilai-nilai yang diwariskan para aulia mengajarkan bahwa kemajuan zaman tidak seharusnya mengikis identitas keislaman dan kebudayaan lokal.

Integrasi Kearifan Lokal dan Nilai Keislaman

Temuan penelitian ini sejalan dengan komitmen Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIMMA) untuk terus mendorong riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Melalui kajian seperti ini, UNIMMA berupaya menjembatani kearifan lokal dengan nilai-nilai Islam, sehingga lahir harmoni antara budaya, spiritualitas, dan ilmu pengetahuan.

Lebih jauh, riset ini juga memiliki kaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan).
Tradisi ziarah Gunungpring menjadi contoh nyata bagaimana pelestarian budaya religius dapat mendukung pendidikan nilai dan karakter sekaligus menjaga keberlanjutan warisan budaya lokal.

Dari Gunungpring, pesan spiritual itu menggema: Islam hadir bukan untuk menghapus budaya, melainkan untuk memuliakannya dengan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan.

(Ening Widi)

lppm.unimma.ac.id

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun