Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Muhammad Iqbal Fanani, mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNIMMA, berhasil meraih Juara 1 dalam ajang Guidance and Counseling Smart Competition (GCSC) 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Kompetisi bergengsi tingkat nasional tersebut mengusung tema "Revitalizing Guidance and Counseling: Innovation for Indonesia's Golden Generation". Para peserta melewati tiga tahap seleksi, yakni tes pilihan ganda sebanyak 60 soal, penyelesaian studi kasus, dan debat final dengan mosi "Kurikulum Deep Learning dalam Bimbingan dan Konseling."
Iqbal mengungkapkan bahwa kemenangan ini berawal dari tekad dan keberanian yang ia bangun sejak lama.Â
"Sebenarnya saya sudah berminat sejak 2024, tapi saat itu belum berani ikut. Kemudian di tahun 2025 ini saya harus berani mencoba dan Alhamdulillah juara 1," ujarnya penuh syukur.
Mahasiswa penerima beasiswa UNIMMA ini juga membagikan pengalaman berharga selama kompetisi.Â
"Saya ingin mengasah pemahaman dan keterampilan konseling yang sudah dipelajari di bangku kuliah. Selain itu, kompetisi ini memberi kesempatan untuk bertemu teman-teman dari berbagai universitas. Babak final menjadi tantangan tersendiri karena saya mendapat posisi kontra dalam debat, tapi dari situ saya belajar banyak hal," tuturnya.
Bagi Iqbal, kunci keberhasilan terletak pada konsistensi dan keberanian. Ia rajin berdiskusi dengan dosen dan senior, mempelajari materi dari berbagai sumber, bahkan sempat meminta masukan dari juara tahun sebelumnya.Â
"Yang terpenting adalah menanamkan afirmasi positif: bisa, bisa, bisa. Ini bukan akhir, tapi awal untuk terus berkembang dan berprestasi," katanya optimis.
Lebih jauh, Iqbal menegaskan relevansi bidang bimbingan dan konseling di era modern.Â
"Peran BK saat ini sangat penting, terutama dalam memberikan dukungan emosional dan psikologis. BK membantu individu menemukan solusi atas permasalahan hidup sekaligus mengembangkan potensinya. Ke depan, peran ini akan semakin strategis untuk mewujudkan generasi emas Indonesia," tambahnya.