Dalam dunia akademik, istilah jenis penelitian dan metode penelitian seringkali membuat bingung mahasiswa maupun peneliti pemula. Kedua konsep ini memang berbeda, namun saling terkait dalam memastikan penelitian berjalan valid, terarah, dan bermanfaat.
Hal inilah yang ditegaskan oleh Prof. Dr. Ir. Muji Setiyo, ST., MT., Guru Besar Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), dalam pandangannya mengenai pentingnya memahami fondasi riset sejak awal. Menurut beliau, membedakan jenis penelitian dan metode penelitian adalah langkah kunci yang akan memengaruhi kualitas serta arah dari penelitian yang dilakukan.
Jenis Penelitian: Menentukan Arah dan Tujuan
Prof. Muji menjelaskan bahwa jenis penelitian merujuk pada kategori besar yang berhubungan dengan tujuan serta output penelitian. Ada tiga kategori utama yang sering digunakan:
Penelitian Dasar (Basic Research)
Ditujukan untuk memperluas pengetahuan manusia tanpa aplikasi praktis langsung. Misalnya, penelitian tentang sifat material baru atau mekanisme biologis tertentu.Penelitian Terapan (Applied Research)
Berfokus pada pemecahan masalah nyata dengan hasil yang langsung bisa digunakan. Contohnya, strategi pengelolaan polusi udara atau inovasi metode irigasi.Penelitian Pengembangan (Development Research)
Menghasilkan produk, model, atau metode baru. Contohnya, prototipe alat pengolah limbah menjadi energi terbarukan.
Dengan memahami jenis penelitian, seorang peneliti dapat menentukan arah riset sekaligus hasil yang diharapkan, sehingga penelitian lebih fokus dan sesuai sasaran.
Metode Penelitian: Menentukan Cara dan Proses
Jika jenis penelitian menjawab pertanyaan "apa tujuan riset ini?", maka metode penelitian menjawab "bagaimana cara mencapainya?".
Prof. Muji menegaskan bahwa metode penelitian adalah pendekatan sistematis yang memastikan penelitian dilakukan secara terstruktur, valid, dan reliabel. Beberapa hal yang termasuk dalam metode penelitian antara lain: