Magelang-Perubahan teknologi yang serba cepat menghadirkan tantangan besar bagi dunia bisnis. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), Internet of Things (IoT), hingga transformasi digital menuntut pemimpin bisnis untuk tidak hanya gesit dalam mengambil keputusan, tetapi juga bijak dalam mempertimbangkan aspek etika, keberlanjutan, dan dampak sosial.
Hal inilah yang menjadi inti pembahasan dalam perkuliahan Leadership and Business Ethics di Program Studi Magister Manajemen dan Kewirausahaan (MMKwu), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Kamis, 18 September 2025. Perkuliahan ini menghadirkan Prof. Yun Arifatul Fatimah, Ph.D., yang mengajak mahasiswa memahami arti penting kepemimpinan beretika di era Industri 5.0.
Kepemimpinan Beretika sebagai Kompas Moral
Dalam pemaparannya, Prof. Yun menegaskan bahwa pemimpin yang baik tidak hanya mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat, tetapi juga menjaga integritas, keberlanjutan, kepatuhan pada regulasi, serta reputasi perusahaan. Empat hal ini disebut sebagai pilar utama etika bisnis modern.
Integritas-konsistensi dalam prinsip, berpegang pada data yang benar, dan tidak mudah terpengaruh.
Sustainability-bisnis harus memperhatikan keberlanjutan generasi mendatang, termasuk isu lingkungan seperti polusi dan limbah.
Compliance-kepatuhan terhadap regulasi lokal hingga internasional sebagai bentuk tanggung jawab.
Reputation-menjaga nama baik perusahaan yang kini menjadi aset berharga di era digital.
Belajar dari Dilema Etis
Tidak hanya berhenti pada teori, mahasiswa MMKwu juga diajak berdiskusi lewat sebuah case study. Mereka diberi waktu 90 detik untuk memberikan solusi atas dilema etis: menerima tawaran supplier dengan harga lebih rendah tetapi terbukti mencemari sungai, atau menolak dengan konsekuensi margin keuntungan menurun.
Diskusi singkat ini menjadi latihan berpikir kritis, bagaimana menimbang keuntungan jangka pendek dengan risiko jangka panjang terhadap lingkungan, keberlanjutan bisnis, dan reputasi perusahaan.
"Keputusan bisnis di era sekarang bukan hanya soal untung-rugi, tapi juga tentang tanggung jawab sosial dan moral," jelas Prof. Yun.