Mohon tunggu...
Unimma
Unimma Mohon Tunggu... Akun Resmi Universitas Muhammadiyah Magelang

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) adalah kampus Islami terakreditasi UNGGUL yang mencetak lulusan profesional, berakhlak mulia, dan siap bersaing global.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswi UNIMMA Teliti Kompres Hangat sebagai Terapi Sederhana Redakan Nyeri Rematik Lansia

10 September 2025   21:20 Diperbarui: 10 September 2025   21:20 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angka penderita rheumatoid arthritis atau rematik pada lansia di Indonesia terus meningkat seiring bertambahnya usia harapan hidup. Penyakit autoimun yang menyerang persendian ini tidak hanya menimbulkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak, tetapi juga menurunkan kualitas hidup penderitanya. Di Jawa Tengah, prevalensi radang sendi mencapai 6,78 persen menurut Riset Kesehatan Dasar 2018. Di Kabupaten Magelang sendiri, jumlahnya bahkan mencapai sekitar 7,5 persen dari populasi lansia.

Fenomena inilah yang menggerakkan Juni Setyaningsih, mahasiswi Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), untuk melakukan penelitian sederhana namun bermanfaat: aplikasi kompres hangat sebagai terapi non-farmakologis untuk menurunkan nyeri rheumatoid arthritis pada lansia.

Alternatif Non-Obat untuk Lansia

Rematik merupakan penyakit degeneratif kronis yang sering dialami lansia, ditandai peradangan, kekakuan, hingga risiko deformitas sendi. Selama ini, pengobatan rematik lebih banyak mengandalkan obat analgesik dan antiinflamasi. Sayangnya, penggunaan jangka panjang bisa menimbulkan efek samping. Karena itu, inovasi terapi non-obat menjadi penting.

Kompres hangat dipilih karena mudah dilakukan, murah, aman, dan dapat dipraktikkan baik secara mandiri maupun dengan bantuan keluarga.

Tujuan dan Metode Penelitian

Dalam karya ilmiahnya, Juni bertujuan menerapkan asuhan keperawatan dengan kompres hangat, mengukur efektivitasnya dalam menurunkan intensitas nyeri, serta memberi edukasi keluarga tentang perawatan non-farmakologis yang bisa dilakukan di rumah.

Penelitian ini menggunakan desain studi kasus deskriptif dengan dua responden lansia penderita rematik di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Kompres hangat dilakukan enam hari berturut-turut dengan prosedur standar: kain basah bersuhu sekitar 40C ditempelkan pada sendi nyeri selama 15 menit. Evaluasi menggunakan Numeric Rating Scale (NRS).

Nyeri Menurun, Hidup Lebih Nyaman

Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan signifikan intensitas nyeri. Dari skala sedang hingga berat, nyeri menurun menjadi kategori ringan setelah enam kali terapi. Lansia juga merasakan tubuh lebih rileks, tidur lebih nyenyak, serta pergerakan yang lebih leluasa.

Kompres hangat terbukti membantu melancarkan sirkulasi darah, mengurangi ketegangan otot, dan memberi rasa nyaman secara psikologis.

Manfaat Lebih Luas

Temuan Juni sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa panas mampu melebarkan pembuluh darah, meningkatkan aliran oksigen, dan menurunkan kekakuan otot. Bagi lansia, manfaat kompres hangat juga menyentuh aspek psikologis: tumbuh rasa percaya diri untuk kembali beraktivitas tanpa takut nyeri kambuh.

Lebih dari itu, penelitian ini menegaskan pentingnya edukasi keluarga. Dengan pengetahuan sederhana, keluarga bisa berperan aktif mendukung perawatan lansia di rumah secara berkelanjutan.

Solusi Murah, Mudah, dan Efektif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun