Menulis artikel ilmiah untuk jurnal bereputasi memang bukan perkara mudah. Hal inilah yang sering disampaikan para peneliti di Center of Energy for Society and Industry (CESI) di Universitas Muhamamdiyah Magelang (UNIMMA), yang selama ini terlibat langsung dalam pengelolaan jurnal ilmiah bereputasi internasional.
Melalui berbagai kesempatan, para peneliti CESI UNIMMA kerap membagikan "resep" agar artikel ilmiah tidak mudah ditolak (anti reject) oleh editor jurnal bereputasi. Inilah beberapa poin penting yang selalu mereka tekankan:
Pembahasan Harus Memuat "Cerita Baru"
Para peneliti di CESI UNIMMA, terutama Prof. Dr. Muji Setiyo, S.T., M.T dan Dr. Budi Waluyo, S.T., M.T menekankan pentingnya novelty atau kebaruan dalam artikel ilmiah. Artikel yang sekadar mengulang penelitian sebelumnya, meskipun dengan data baru, sering kali tidak cukup menarik perhatian editor. Selain itu, mereka menyarankan agar setiap klaim penting dalam pembahasan disertai setidaknya dua alat bukti. Bukti ini bisa berupa data eksperimen, tabel, grafik, atau rujukan literatur lain. Hal ini menjadi salah satu cara agar pembahasan artikel dianggap solid dan meyakinkan.
Kesimpulan Harus Memberikan Pesan Penting
Kesimpulan bukan hanya rangkuman, tetapi juga harus memuat temuan terpenting dari penelitian. Para peneliti CESI UNIMMA berpendapat bahwa kesimpulan yang baik bahkan sebaiknya menginspirasi pembaca untuk melakukan riset lanjutan.
Metode yang Unik dan Dapat Diulangi
Artikel yang dinantikan editor jurnal bereputasi biasanya memiliki metode yang unik, namun tetap dijelaskan secara detail sehingga dapat diulangi oleh peneliti lain. Penjelasan metode yang terlalu singkat atau tidak rinci justru menjadi salah satu alasan artikel cepat ditolak.
Pendahuluan Harus Meyakinkan Pembaca
Pendahuluan, menurut para peneliti CESI UNIMMA, bukan hanya menjelaskan latar belakang. Penulis perlu menyusun pendahuluan sedemikian rupa hingga mengantarkan pembaca untuk "menyetujui" novelty yang ditawarkan. Dengan kata lain, pembaca dibuat merasa bahwa penelitian tersebut memang perlu dilakukan.
Referensi yang Terkini dan Relevan
Salah satu hal yang juga menjadi perhatian editor jurnal adalah daftar pustaka. Para peneliti CESI UNIMMA menyarankan agar penulis menggunakan referensi terkini (minimal 5 tahun terakhir) dan dari jurnal bereputasi, sebagai bukti bahwa penulis mengikuti perkembangan riset di bidangnya.
Abstrak Memuat IMRAD
Abstrak sering menjadi penentu pertama apakah editor akan melanjutkan membaca artikel atau tidak. Para peneliti CESI UNIMMA menekankan pentingnya abstrak yang ringkas, jelas, dan mencakup unsur IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion).
Judul Harus Mewakili Isi Artikel
Judul adalah pintu pertama bagi pembaca. Para peneliti CESI UNIMMA berpesan agar judul singkat, spesifik, dan sesuai dengan isi artikel. Judul yang terlalu panjang atau bombastis tetapi tidak relevan dengan isi justru bisa menjadi bumerang.
Bahasa yang Mudah Dipahami
Terakhir, para peneliti CESI UNIMMA selalu mengingatkan pentingnya kebahasaan. Artikel ilmiah harus dapat dimengerti dengan baik, bebas dari kesalahan tata bahasa, serta ditulis dengan kalimat yang jelas dan efektif. Bahkan artikel dengan hasil riset yang bagus pun bisa ditolak jika bahasanya membingungkan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!