Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Guru - Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Taklukkan!

10 Desember 2020   22:34 Diperbarui: 10 Desember 2020   22:42 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apa kabar sahabat pembaca budiman? Semoga semua sehat selalu ya. Aamiin.

By the, teman-teman pernah ngerasain amukan kemarahan dari seseorang tanpa sebab nggak? Maksudnya tanpa sebab dari teman-teman sendiri.

Tiada hujan tiada angin, tiba-tiba dilabrak oleh seseorang. Atau tiba-tiba sohib yang biasanya baik banget, eh tiba-tiba ngamuk.

Pernah ngalamin hal itu? Atau pernah menerima kemarahan tak terduga karena hutang piutang.

Eits, sensitif nih. Udah duit kita dipinjem, pas jatuh tempo mo balikin duit kita sesuai janji, tu orang malahan uring-uringan. Pernah mengecap perlakuan kayak gitu?

Saya pernah semua tuh. Hehehe. Jika teman-teman berada di posisi saya yang tiba-tiba kena labrak, apa yang akan dilakukan?

Nah, saya akan merapat sama seseorang yang tiba-tiba ngelabrak. Sebisa mungkin mengakrabkan diri. Why? Disakitin kok mendekat?

Yes, karena saya penasaran. Penasaran sama diri sendiri. Seberapa besar keberanian saya dalam menaklukkan kemarahan. Seberapa besar keberanian saya dalam menata hati agar tak gampang terlukai.

Awalnya berat sih. Mendekat dan bersikap manis pada sosok yang bikin kesel itu menghadirkan rasa nano-nano di hati.

Tapi, ketika berhasil melakukan itu semua, rasanya tenang banget. Nyaman. Hati adem. Pikiran plong. 

Berbeda jika bersikap sebaliknya. Membalas hardikan orang yang tiba-tiba melabrak kita tanpa alasan. Itu bukannya tenang, malahan hati kian panas. Kepala puyeng. Dada sesak. Gigi bergemeletuk. Selera makan raib.pikiran dikuasai oleh kemarahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun