Berbagi Pengetahuan Perencanaan Masa Depan
Bukan hal yang disengaja jika saya bercerita dua event yang menurut saya ada benang merah yang sangat kuat di tulisan ini. Sebab, hikmah dari semua kejadian adalah pelajaran untuk kehidupan. Kebetulan, beberapa waktu lalu, sengaja saya manfaatkan untuk hadir di gelaran event Kompasiana yang tentunya memang selalu bermanfaat.
Kompasiana Nangkring bersama AXA Mandiri, itu-lah event yang saya hadiri pertama. Isi acara adalah bagaimana kita mengelola keuangan, khususnya dalam hal perencanaan untuk biaya pendidikan anak. Cocok, karena saya sendiri punya anak umur 5 tahun, Jessica namanya. Acara ini tentu menarik bagi saya.
Dalam acara yang diselenggarakan di Midtown Cafe & Bistro, 29 September 2015 ini, para Kompasianers mendapatkan berbagai informasi dari pakar keuangan yang cukup independen. Yaitu mba Teja, lengkapnya Mba Tejasari Asad, seorang Perencana Keuangan dan Direktur Tatadana Consulting. Selain itu, Mba Tisye Diah Retnojati, Chief of In Branch Channel AXA Mandiri memaparkan produk Axa Mandiri yang sangat berguna ternyata, dalam rangka perencanaan pendidikan anak sejak dini. Yuk kita lihat!
Merencanakan Pendidikan Anak dan Merencanakan Hari Tua
Event kedua yang menggugah saya, adalah Bedah Buku di kantor Kompas Gramedia, Lantai 6, Palmerah, Jakarta. Disini kompasianer legendaris dan merupakan Kompasianer of the year 2014, yaitu pak Tjiptadinata Effendi alias Pak Tjip hadir jadi pembicara. Event ini bukan hal yang ingin saya ceritakan, namun karena ada satu hal yang menurut saya konek dengan perencanaan pendidikan (anak), maka event ini menarik untuk saya paparkan pula sedikit tentang itu.
Hari itu, 27 Oktober 2015, saya juga didapuk sebagai salah satu “pendekar”, jika merujuk kacamatanya Pak Isson Khairul. Namun ini semua bukan tentang saya, tapi tentang petuah Pak Tjip di usia senjanya yang penuh hikmah dan patut didengar wejangan atas asam garam kehidupan yang sudah beliau lalui.
Menarik, Pak Tjip mengatakan, bahwa jangan terlalu berharap kepada anak. Tak elok, di hari tua, seorang ayah dan ibu yang renta kemudian meminta ini itu sama anak. Meminjam alias meminta uang untuk sehari-hari misalnya. Ketika orang tua sowan ke rumah anak, kata Pak Tjip, ada suatu cerita bahwa cucu –yang memang belum mengerti etika, berteriak “papa, ini ada kakek datang mau minta uang lagi!” Sakitnya tuh disini.