Event Organizer (EO) untuk sebuah pernikahan. Hmm, biasanya dulu, identik dengan kalangan menengah atas. Sebab, menggunakan jasa EO diasumsikan menggunakan biaya yang besar dengan segala tetek bengeknya. Favorit di kalangan artis dan pejabat saja. Sementara, di kalangan masyarakat biasa, jika di gedung, hanya soal menyewa tempat dan katering. Soal pakaian dan lain-lain, biasanya keluarga yang atur. Jika di rumah mempelai (biasanya wanita), maka pembentukan kepanitiaan dan pembubaran kepanitiaan jadi agenda. Mengakrabkan antar besan, karena panitia diambil dari kedua belah pihak. Urusan janur kuning, masakan-masakan, baju untuk akad dan resepsi, semua diatur di beragam seksi atau bidang yang ditentukan di kepanitiaan.
Hari gini, trennya beda. Sering saya temukan teman yang menikah, hari H minus satu masih jalan-jalan di Mal. Paling tidak, soal cincin yang kedua mempelai ini perhatikan betul. Sisanya, ngga mau repot, ada jasa wedding organizer. Yap, yang dulu lekat dengan nikahannya artis. Kok bisa? Mahal kan? Dari telisik ke berbagai rekan dan kerabat, terutama anak muda, ternyata mereka mendapatkan harga yang terjangkau. Relevan dengan tabungan penghasilan dan sedikit bantuan orangtua.
Konsep pesta kebun dengan drone, beragam ornamen cantik, kegiatan akad dan prosesi adat yang mesti ada, semua tak ribet. Ada yang urusin dengan bujet disesuaikan.
Contoh, baru saja saya menghadiri pernikahan seorang teman di Bandung. Saya pikir, teman saya hanya mempekerjakan Tata Rias Pengantin saja. Eh ternyata, ada kepanitiaan dari EO. Ada MC nya diatur, ada dekorasi ruangan, pengaturan foto dan video, semua dari EO. Lengkap dengan senjata walkitalkie di tangan mereka.
Awalnya, saya ngga tau. Menginap di tempat teman, sebagai blogger saya ngobrol sambil melepas kangen lama tak jumpa. Tiba di soal acara esok, teman saya memberitahukan dia memakai jasa EO. Mulai dari Tata Rias Pengantin hingga acara-acara akad, acara adat-istiadat sunda hingga resepsi malamnya. Jadi rangkaian acara dimulai sore hari. “Biar ngga repot”, katanya. Serta dengan EO ini, kita jadi ngga ngerepotin banyak orang. Hmm, masuk akal, bro.
Nah, penasaran seperti apa konsepnya, selain saya bertanya, juga tentu saya lihat pada saat menghadiri akad dan resepsi. All perfect, semuanya dimanjakan, ngga direpotin. Semua berjalan pada tempatnya dan sebagaimana mestinya.
Pada saat resepsi pun, dekorasi di tempat gedung pernikahan sangat bagus loh. Wah saya amaze juga, sebab saya dulu ngga begini, dan di kampung, memang biasanya soal panggung, janur kuning dan parkiran saja yang diperhatikan. Urusan katering urusan ibu-ibu masak bareng. Sekarang, beragam booth yang asyik dan enak berjejeran. Total 13 Booth waktu itu. Ini kerja EO kata teman saya malam sebelumnya. Tinggal rikues paketnya aja. Harga menyesuaikan, namun pasti memuaskan. Okedeh. Mari kita tengok.
Menurut info teman saya, sekarang memang banyak orang yang menggunakan jasa Wedding Organizer, ketimbang direpotkan soal pembentukan kepanitiaan pernikahan dan rapat sana sini repot, padahal semua orang punya kesibukan. Pun, anak muda kadang suka event pernikahan yang simpel,bisa diserahkan ke EO. Pernikahan yang membahana megah dan melibatkan keluarga besar juga bisa diserahkan ke EO. Kebayang kerumitan soal pakaian pengantin, perlengkapan upacara adat tradisional yang biasanya dikehendaki keluarga besar, tersedia semua. Tak perlu repot pinjam or sewa sana-sini.