Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berani Keluar dari Zona Nyaman, Berhasil Membuatnya Jadi Wisudawan Berprestasi

16 November 2023   15:25 Diperbarui: 16 November 2023   15:27 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berani keluar dari zona nyaman, Daniella Christy Varadifta berhasil meraih predikat wisudawan berprestasi pada Wisuda ke 42 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang diselenggarakan di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Sabtu (11/11/2023).

Wisudawan yang berhasil lulus dari Prodi Psikologi Umsida ini dinobatkan menjadi wisudawan berprestasi karena telah meraih Juara 1 lomba Psy-Paper kategori Penelitian Kualitatif terbaik dalam Kompetisi Ilmiah Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Ke-II (KIMPSI II) yang diadakan di Universitas Islam Indonesia tahun 2021 dan meraih Juara 2 Psychoposter pada kompetisi FPIP Fair 2021.

Kisahnya Meninggalkan Zona Nyaman

Putri bungsu dari pasangan Purwadi (Alm) dan Sutikah ini telah melalui proses pendewasaan selama berkuliah, membuatnya menjadi seseorang yang lebih berani mengambil langkah dan mencoba hal baru dengan meninggalkan zona nyamannya.

Baca juga: Wisudawan Teknik Mesin Umsida: Jadi Juara KTIN yang Berlanjut Sebagai Topik TA

Namun saya berpikir, imbuhnya "bisa gak sih kalo saya meninggalkan suatu kenangan di masa kuliah saya, yaa meskipun tidak untuk dikenal banyak orang tapi setidaknya kenangan-kenangan itu untuk saya kenang sendiri".

Dari keinginannya mencetak sebuah sejarah yang dapat diingat setidaknya untuk dirinya pribadi di masa kuliah ini, wanita yang akrab disapa Dava ini memberanikan diri untuk mulai mencoba hal baru dan meninggalkan zona nyaman. Beberapa penawaran perlombaan telah Ia terima. Meskipun dihatinya tentu ada keraguan untuk bisa mendapatkan kemenangan atau tidak. Hal ini tidak membuatnya ragu, Dava hanya menginginkan pengalaman dan proses, kemenangan hanyalah bonus tambahan baginya.

"Karena saya mau terus mengupgrade diri saya menjadi yang lebih baik tentunya. menurut saya Juara atau dapet nomer itu cuma bonus aja. Yang penting bagi saya adalah sebuah pengalamannya, keseruan selama prosesnya, mengasah passion atau kemampuan diri kita, dan juga kita bisa mengukur sebarapa jauh kemampuan yang kita miliki sehingga kita tau kurangnya dimana," ungkapnya.

Prosesnya Ikuti Perlombaan

Saat mengikuti lomba KIMPSI II, Dava ditunjuk sebagai ketua tim. Sejak awal Ia sangat optimis membawa timnya yang bernama Brain Killer ini pada kemenangan. "Awalnya kami tahu lomba tersebut dari dosen pembimbing kami, Kemudian beliau meminta kami untuk mengikuti kompetisi ini, dan akhirnya kami mau, karena kami yakin bisa menjuarainya," ujarnya.

Wanita yang lahir di Gresik pada 11 November 1999 ini mengaku saat awal kuliah Ia sangat sulit untuk memulai belajar. Dava memilih untuk belajar hanya saat mendekati ujian. Namun hal ini berubah ketika Dava merasa tertantang saat mengikuti kompetisi. Mau tidak mau Ia harus mengumpulkan banyak sumber dan referensi. Hal ini merubahnya menjadi mahasiswa yang lebih baik kala itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun