Tidak hanya menciptakan tong sampah inovatif, mahasiswa juga melakukan pendekatan edukasi kepada warga desa.Â
Mereka menyampaikan tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampak negatif dari pembakaran sampah secara sembarangan.
Noor Achmad Rizky Ardhyansya, mahasiswa lain yang terlibat menambahkan, "Kami mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan tong sampah ramah lingkungan ini, warga bisa memilah dan membakar sampah dengan lebih sehat."
Respon Positif dari Masyarakat Desa
Kehadiran tong sampah ramah lingkungan ini mendapat sambutan baik dari warga Desa Sawocangkring.Â
Banyak warga yang merasakan langsung manfaatnya karena asap hasil pembakaran kini lebih terkendali.Â
"Sejak ada tong sampah ini, pembakaran sampah di desa jadi lebih terkendali. Kami jadi lebih paham bagaimana cara mengelola sampah dengan baik tanpa harus khawatir lingkungan kami tercemar," tutur Gufron, salah satu warga.
Menurutnya, inovasi ini tidak hanya membantu mengurangi polusi, tetapi juga mempermudah mereka dalam membuang sampah sehari-hari.Â
Selain itu, adanya pendekatan edukasi yang dilakukan mahasiswa membuat masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan.
Harapan untuk Replikasi di Desa Lain
Melihat hasil yang positif, mahasiswa KKN T Umsida berharap program ini dapat diterapkan lebih luas.Â
Mereka menilai tong sampah ramah lingkungan bisa menjadi solusi alternatif di daerah lain yang menghadapi persoalan serupa.Â
"Ke depannya, kami berharap inisiatif seperti ini bisa berkembang di berbagai desa. Semoga semakin banyak masyarakat yang peduli dengan pengelolaan sampah yang benar," ungkap Rizky.