Dalam mengimplementasikan green campus, Umsida memiliki beberapa regulasi yang sudh tertera dalam Rencana Strategis (Renstra).
Langkah konkret ini sudah dilakukan Umsida melalui berbagai kegiatan sejak beberapa tahun yang lalu.Â
"Umsida memulai kebiasaan ini dengan membuat kebijakan paperless di semua proses akademik dan administrasi," tutur dosen Prodi Teknik Informatika itu.
Untuk mengganti peran kertas, Umsida memiliki sistem informasi terintegrasi yang bisa melakukan semua proses tersebut.
"Penelitian dan pengabdian masyarakat oleh dosen dan mahasiswa, kami arahkan untuk memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Ada solar cell, kompos organik, ekonomi sirkular, konstruksi ramah lingkungan, dan lainnya," jelas Prof Hana.
Inovasi tersebut, imbuhnya, selaras dengan SDG's yang diintegrasikan dalam pembelajaran sejak beberapa semester lalu.
Lebih lanjut, Prof Hana menjelaskan beberapa tantangan dalam menerapkan konsep green campus.
"Umumnya lebih pada perubahan perilaku yang terkadang belum bisa konsisten dilaksanakan. Hal tersebut wajar terjadi, karena green campus merupakan sesuatu yang baru," katanya.
Menurutnya, hal tersebut bisa ditingkatkan dengan sosialisasi yang terstruktur, saling mengingatkan, dan terintegrasi dengan tata kelola.
Dari konsep green campus ini, Prof Hana berharap Umsida dapat memperkuat karakter mahasiswa, terutama dalam membentuk pola pikir dan perilaku dalam mengimplementasikan keilmuannya di masyarakat.Â
"Green campus menjadi dorongan bagi sivitas akademika Umsida untuk menghasilkan karya dalam bentuk teknologi dan inovasi yang mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat dengan tetap menjaga keberlanjutannya," tutup Prof Hana.