Terluka Namun Tak Berdarah
Semua merasa keberadaan diri ini adalah beban bagi mereka.
Dulu ibu yang merasa diri ini jadi beban hidupnya hingga tega menjadikan diri ini sebagai mesin pencetak uang.
Hingga bisa membeli tanah, lalu mengatakan bahwa tanah itu ibu yang beli, dan uang yang sudah masuk untuk pengganti biaya dari lahir sampai menikah.
Sungguh teganya berkata seperti itu, sedang diri ini adalah darah dagingnya.
Apa pantas seorang ibu berkata demikian?
Kalau memang terbebani, kenapa tidak dia lenyapkan saja ketika masih dalam kandungan?
Terluka namun tak berdarah.
Disaat diri ini masih bisa mencetak rupiah demi rupiah, masih diterima sebagai anak, namun ketika diri ini sudah tak mampu mencetak rupiah demi rupiah, diri ini di usirnya untuk mencari uang, agar bisa memberikan kelayakan hidupnya dan keluarga nya.
Terluka Namun Tak Berdarah.
Ketika diri ini tiada lagi bisa mencetak rupiah demi rupiah, dan meminta uang yang pernah di berikan, namun jawabnya sungguh di luar nalar manusia, "uang yang sudah masuk tidak dapat keluar kembali"