Mohon tunggu...
Ummu Yusron
Ummu Yusron Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di kota Sukoharjo Jawa Tengah, menikah tahun 2003, mendapat amanah 2 anak, perempuan dan laki-laki.

Hidup mulia dengan Islam

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mimpi

5 September 2022   12:53 Diperbarui: 5 September 2022   13:06 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Mimpi

Mimpi ini terjadi sudah lama sekali dan sudah jadi tulisan beberapa tahun yang lalu, Karena tidak adanya ijin untuk meng share tulisan yang sama, karenanya ana tulis lagi dalam tulisan yang mungkin agak mirip dari tulisan sebelumnya.

Saat itu ana berada di suatu tempat untuk bekerja, pada suatu hari di waktu petang ba'da maghrib, ada yang mengajak kenalan, dia orang pondok pesantren, hanya saja waktu itu ngajak kenalan nya norak banget, sampai bikin marah.

Maaf kalau ceritanya tidak langsung ke inti, karena ini juga berhubungan dengan mimpi itu.

Beberapa hari sebelum kejadian perkenalan itu, ana mimpi, yang di dalam mimpi itu ana serasa berada di sebuah taman yang di Taman itu yang nampak menonjol hanya warna hijau semua, sedangkan orang-orang yang berada di taman itu semua memakai pakaian serba putih, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, yang perempuan memakai gaun panjang berwarna putih, termasuk ana sendiri juga memakai gaun berwarna putih, dan nampak di kepala para perempuan memakai mahkota bunga warna putih juga, seperti yang ana pakai.

Saat itu ana merasa aneh sekali berada di taman itu, karena tiada satupun yang ana kenal, bahkan saat berada di sana, perasaan seperti berbeda dengan usia yang sesungguhnya di alam nyata, namun di mimpi itu juga nampak seperti nyata.

Masuk ketaman itu melewati jembatan yang di bawahnya ada sungai yang airnya nampak jernih sekali, dengan bebatuan yang berlumut hijau tua, terkesan bahwa bebatuan itu tak pernah kering, jadi lumut nya terlihat hijau tua. Maa syaa Allaah...

Kemudian ana menyusuri taman itu sampai kedalam yang terdengar di sana begitu ramainya orang-orang, hingga membuat ana penasaran, ingin tau siapa saja yang ada di dalamnya, dan ternyata tak satupun di antara Mereka yang ana kenal.
 
Hingga akhirnya sampai ke ujung taman, yang di sana ada ayunan, dan di ayunan itu ada seorang rajul dan yang terakhir yang ana lihat, hingga wajahnya tidak bisa terlupakan hingga bangun dan sampai kemudian berjumpa langsung dengan rajul tersebut di alam nyata. Maa syaa Allaah...

Kalau Allaah Subhanahu Wa Ta'ala sudah menghendaki, apapun yang tidak mungkin bisa jadi kenyataan.

Seiring berjalannya waktu, ana sudah menikah dan sudah diberi amanah anak perempuan.

Di tahun 2006, kala itu nenek ana sakit, ana ikhtiyarkan berobat ke dokter, tapi karena kurang sabar juga berobat ke dokter, ana sarankan nenek untuk berobat ke pengobatan alternatif bekam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun