Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah Baru Ma'e

7 Desember 2022   21:09 Diperbarui: 7 Desember 2022   21:23 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah terdengar kabar Ma'e memiliki rumah baru, banyak tetangga yang tidak percaya. Pasalnya, Ma'e adalah seorang janda dengan empat anak yang masih kuliah dan mondok. Dan pekerjaan Ma'e hanyalah  Asisten Rumah Tangga (ART).

Daripada penasaran, Bu Titien--tetangga Ma'e---memberanikan diri bertanya kepada Ma'e ketika Ma'e  berkunjung ke rumahnya suatu sore.

Setelah Bu Titien mempersilakan Ma'e masuk, Ma'e menyerahkan satu sisir pisang kepok.  "Bu Titien, ini pisang dari kebun saya!" Kata Ma'e.

"Berapa harga pisangnya, Ma'e?" Tanya Bu Titien sambil menerima pisang dari Ma'e.

"Tidak dijual, Bu. Gratis," jawab Ma'e sambil tersenyum.

"Sungguh, Ma'e?" Tanya Bu Titien seperti tak percaya.

Ma'e menggangguk.

"Terima kasih Ma'e. Silakan duduk dulu!" ucap Bu Titien.

Ma'e duduk di kursi tamu di dekat pintu.

"Sebentar ya Ma'e," kata Bu Titien sambil membawa pisangnya ke ruang dalam.

Tak lama kemudian Bu Titien ke luar. Ia membawa nampan berisi sepiring tahu isi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun