Mohon tunggu...
Ummu Fathur
Ummu Fathur Mohon Tunggu... Guru - Mencerdaskan

Mendidik mencerdaskan umat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mari Muliakan Bulan Rajab

13 April 2018   06:16 Diperbarui: 13 April 2018   08:35 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Allah swt telah menetapkan 12 bulan dalam setahun, dan 4 bulan diantaranya adalah bulan Haram (suci). Allah tetapkan kemuliaan dan kehormatan di bulan-bulan haram ini. Setiap amal sholeh diganjar pahala yang lebih besar daripada bulan lainnya. Begitu juga kedzaliman, dilipatkan dosanya dibandingkan dosa di bulan lain. Salah satu bulan haram ini adalah bulan Rajab, bulan yang tengah kita jalani.

Pada bulan ini terdapat beberapa peristiwa penting, diantaranya hijrah pertama kaum muslim ke Habsyah, isra mi'rajnya Rasulullah saw, peralihan kiblat dari masjidil Aqso ke masjidil Haram, terjadinya perang Tabuk, pembebasan Damaskus, Baitul Maqdis berhasil direbut kembali oleh kaum muslim. Muslim terdahulu begitu menghormati kemuliaan dan kesucian bulan Rajab. Sayang sekali, saat ini tak sedikit kaum muslim yang tidak paham akan kemuliaan bulan Rajab. Mereka menyia-nyiakannya, bahkan menodai kesucian bulan Rajab. Ini terjadi karena hilangnya Islam dari kehidupan kaum muslim. Tepatnya, pada tahun 1924 ketika institusi Khilafah diruntuhkan oleh kaki tangan penjajah Inggris dan Perancis.

Namun demikian, yakinlah dengan izin dan pertolongan Allah, semua problematika yang terjadi kini bisa diselesaikan. Karena itu, hendaklah kita memantaskan diri, menjadi bagian dari barisan orang-orang yang mendapat kemuiaan dari Allah swt. Caranya, dengan meneguhkan dan mengokohkan tekad untuk menggelorakan semangat. Dan berpartisipasi semaksimal mungkin sesuai potensi dan kemampuan kita dalam perjuangan ini.

Wallahu a'lam bish shawab

By. Bu 'Atha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun