Mohon tunggu...
ummu Azizatul Nurjanah
ummu Azizatul Nurjanah Mohon Tunggu... Lainnya - Bahagia dimulai dari saya

Keluarga Bahagia Keluarga Terencana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cegah Stunting dengan Optimalisasi Gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan

22 Desember 2021   12:55 Diperbarui: 22 Desember 2021   13:23 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Moms.. bagi orang tua anak adalah investasi masa depan, memiliki anak yang sehat adalah dambaan setiap orangtua, baik dari segi fisik maupun mental.

Pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupannya, yaitu sejak dalam masa kandungan. 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah masa selama 270 hari dalam kandungan sampai dengan anak berusia 2 tahun. 1000 Hari Pertama Kehidupan dimulai sejak sembilan bulan dalam kandungan (9x30 hari) = 270 hari, tahun pertama kelahiran (365 hari), dan tahun kedua kelahiran (365). Ketiga tahap tersebut disebut 1000 hari awal kehidupan. 

Moms.. 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah fase emas yang tidak mungkin terulang, fase ini menjadi sangat penting karena seluruh organ penting dan sistem tubuh mulai terbentuk dengan pesat. Perkembangan yang dimulai adalah kesehatan saluran cerna, perkembangan organ metabolik, perkembangan kognitif, pertumbuhan fisik, dan kematangan sistem imun.

Gangguan yang terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan ini dapat memberikan dampak pada masa depan buah hati, salah satunya stunting. Stunting adalah suatu kondisi pertumbuhan yang tidak memadai akibat beberapa hal, salah satunya asupan gizi yang tidak mencukupi kebutuhannya. Stunting biasanya merefleksikan kekurangan gizi selama periode kritis 1.000 hari pertama kehidupan.

Mungkin moms sering mendengar istilah stunting tapi belum benar-benar paham artinya. Stunting adalah salah satu bentuk gangguan tumbuh kembang anak yang menyebabkan tubuhnya menjadi kerdil. Umumnya anak penderita stunting memiliki panjang atau tinggi badan di bawah dua standar deviasi (SD) atau lebih dari median Standar Pertumbuhan Anak WHO untuk anak dengan umur dan jenis kelamin yang sama.

Penyebab utama terjadinya stunting pada anak adalah kurang gizi, terutama pada 1000 hari pertama dari kehidupan anak. Terpenuhinya gizi seimbang juga dapat mencegah anak dari stunting. Stunting adalah suatu kondisi kekurangan gizi pada anak-anak yang biasanya ditandai dengan postur tubuh pendek dan kecil.

Moms.. Stunting tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, namun juga membuatnya lebih rentan terhadap penyakit karena sistem imunitas tubuh yang buruk, serta gangguan perkembangan fisik dan mental. Anak yang mengalami stunting lebih sulit mencapai tinggi badan dan kemampuan kognitif maksimal sebagai orang dewasa.

Moms.. Selain beberapa hal tersebut diatas Stunting juga memiliki efek jangka panjang. Misalnya, kehilangan produktivitas, meningkatkan biaya pengobatan, kematian dini, serta meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, kanker, dan penyakit degeneratif. Oleh karena itu tidak heran bila pemenuhan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan sangat krusial. Pasalnya, waktu tersebut penting dalam pertumbuhan dan perkembangan buah hati yang hanya terjadi selama tahap tertentu, serta tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Karena 1.000 hari pertama kehidupan dimulai saat buah hati dikandung dan kebutuhan nutrisinya didapatkan dari sang ibu, maka kebutuhan nutrisi ibu hamil sangat penting untuk cegah stunting. Asupan gizi ibu hamil sebenarnya dapat dipenuhi dari konsumsi makanan sehat sehari-hari dengan porsi seimbang. Namun, sering kali ibu hamil tidak mampu mengonsumsi makanan dengan nutrisi lengkap.

Ketika anak telah lahir agar tumbuh kembangnya optimal, orangtua perlu memastikan asupan nutrisi anak terpenuhi dengan baik. Namun terkadang, kebutuhan gizi anak tidak sejalan dengan asupan makanan harian yang didapatkan. Bila berjalan cukup lama, hal tersebut bisa memicu timbulnya kekurangan gizi pada si kecil.

Anak kurang gizi bisa disebabkan oleh kekurangan makronutrisi, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein; atau mikronutrisi, yaitu vitamin dan mineral. Bentuk paling sering muncul terkait kondisi kurang gizi pada anak adalah kwashiorokor dan marasmus. Kurang gizi dapat membuat anak mengalami gangguan pertumbuhan, seperti berat badan kurang, perawakan yang pendek, bahkan mengalami gagal tumbuh atau Faltering growth. Gagal tumbuh bukanlah penyakit atau kelainan. Sebaliknya, ini menggambarkan situasi di mana seorang anak mengalami kekurangan gizi. Kondisi ini terjadi bila anak tidak memenuhi standar pertumbuhan yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun