Mohon tunggu...
Ummi Silvia Siregar
Ummi Silvia Siregar Mohon Tunggu... Penulis - KKN-DR 73

UINSU

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pandemi Semakin Bersemi, Bagaimana Kabar Tenaga Kesehatan?

30 Agustus 2020   11:00 Diperbarui: 30 Agustus 2020   11:08 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto ilustrasi tenaga medis oleh mediaindonesia.com)

World Health Organization (WHO) secara resmi meningkatkan status wabah Covid-19 sebagai pandemi global sejak 11 Maret 2020. Pengumuman tersebut dilakukan sebagai bentuk early warning penyebaran wabah yang semakin meluas serta menguras biaya dan energi yang tidak sedikit.

Saat ini perhatian seluruh dunia terpusat pada masalah wabah virus corona yang telah merenggut banyak korban jiwa, tidak terkecuali para tenaga medis yang bertugas di garda terdepan.

Amnesty International merilis laporan global yang berisi kejadian yang dialami para pekerja kesehatan dari berbagai penjuru dunia. Dalam laporan tersebut, tercatat 3.000 pekerja kesehatan yang meninggal akibat Covid-19.

Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan pada (13/7/2020), organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa sejauh ini Indonesia menempati posisi ke-9 dengan 89 kematian nakes per 13 Juli lalu.

Indonesia berturut-turut berada di bawah Rusia (545 kematian), Inggris (540 kematian), Amerika Serikat (507 kematian), Brazil (351 kematian), Mexico (248 kematian), Italia (188 kematian), Mesir (111 kematian) , dan Iran (91 kematian).

Per tanggal 29 Agustus 2020 tercatat sebanyak 166 ribu kasus positif, dengan tambahan kasus baru sebanyak 3.003 kasus. Jumlah kasus tersebut bahkan melebihi Tiongkok yang hanya mencatat kasus sebanyak 85.022 kasus. Lalu bagaimana dengan nasib tenaga kesehatan?

Menurut data BPPSDMK Kementerian Kesehatan jumlah tenaga kesehatan di Indonesia per 31 Desember 2019 mencapai 1.244.162 orang. Sementara dalam publikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara tercatat bahwa pada tahun 2018 jumlah tenaga kesehatan di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 40.917 orang dengan rincian profesi dokter sebanyak 4.792 orang, perawat 17.402 orang, bidan 17.528 orang, ahli farmasi sebanyak 1.195 orang.

Mereka tersebar di berbagai fasilitas layanan kesehatan di seluruh kabupaten kota di Sumatera Utara. Selama kurang lebih lima bulan terakhir, para tenaga kesehatan telah berkutat di garda terdepan melawan wabah virus corona. Mereka tetap memberikan pelayanan prima meskipun keringat bercucuran akibat gerahnya menggunakan alat pelindung diri. Terlepas dari konsekuensi tuntutan profesi, mereka juga manusia biasa layaknya makhluk sosial yang mempunyai keluarga yang pasti menunggu kepulangan mereka dalam keadaan sehat. Bukankah para tenaga kesehatan tersebut berhak untuk sehat?

Tenaga kesehatan merupakan kelompok yang rentan terjangkit virus corona. Kontak langsung dengan pasien positif otomatis meningkatkan risiko mereka untuk tertular. Rentannya tenaga kesehatan terinfeksi virus corona karena jumlah tenaga kesehatan tak sebanding dengan jumlah pasien Covid-19 yang terus meningkat.

Secara psikologis peningkatan jumlah pasien yang terus bertambah di tengah pandemi  yang tidak menentu kapan berakhir turut menjadi beban. Jam kerja yang meningkat serta waktu istirahat yang berkurang berpotensi menyebabkan daya tahan tubuh mereka melemah. Hal inilah yang dikhawatirkan akan memicu para tenaga kesehatan menjadi sangat rentan.

Data Amnesty International Indonesia hingga 13 Juli 2020 melaporkan bahwa setidaknya ada 89 tenaga kesehatan meninggal dunia akibat Covid-19 yang terdiri dari 60 dokter, 23 perawat, dan 6 dokter gigi. Sementara itu sebanyak 878 dokter dan perawat dari seluruh penjuru Indonesia dilaporkan terinfeksi virus tersebut. Jumlah ini kemungkinan besar akan terus meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun