Islam datang ketanah Nusantara dengan melalui kesantunan, akulturasi budaya, dan pendekatan yang adaptif. Tokoh sentral dalam proses Islamisasi yang damai adalah Sunan Kalijaga, salah satu anggota Wali Songo yang dikenal dengan strategi dakwahnya yang unik dan membumi. Sunan Kalijaga menjadi simbol keberhasilan penyebaran Islam melalui jalur kebudayaan dan kearifan lokal.
Sunan Kalijaga lahir dengan nama Raden Said putra dari Adipati Tuban, Raden Sahur. Masa mudanya pernah menjadi perampok yang membantu rakyat miskin, namun pertemuannya dengan Sunan Bonang mengubah hidupnya; ia meninggalkan kekerasan dan mulai berdakwah Islam.
Sunan Kalijaga menggunakan pendekatan kultural dalam dakwahnya. Mulai menguasai tradisi Jawa yang kuat dipengaruhi Hindu-Buddha, mengadaptasinya untuk mencapai nilai-nilai Islam. Ia menggunakan wayang kulit, tembang Jawa, dan gamelan sebagai media dakwah. Juga memodifikasi cerita-cerita Mahabarata dan Ramayana dengan tujuan menyampaikan pesan-pesan moral Islami, seperti pentingnya kejujuran, keadilan, dan tauhid. Selain itu, Sunan Kalijaga juga memanfaatkan seni simbolik. Dengan mendorong pembangunan masjid melalui arsitektur lokal seperti Masjid Agung Demak berbentuk rumah Joglo-rumah tradisional Jawa. Sunan Kalijaga juga menggunakan pakaian tradisional seperti blangkon dan kain batik sebagai media dakwah untuk menunjukkan bahwa menjadi Muslim tidak harus meninggalkan identitas.Â
Sunan Kalijaga melakukan Islamisasi dengan secara yang damai dan bertahap. Ia tidak melarang untuk melaksanakan upacara adat seperti selametan, tapi menyarankan untuk mengisinya dengan doa-doa Islami. Pendekatan yang moderat dan inklusif ini menjadikan Islam diterima dari bagian budaya dan bukan sebagai ancaman terhadap sebagai tradisi yang sudah mengakar. Berkat metode dakwahnya, wilayah Jawa Tengah dan Timur secara perlahan mulai menerima Islam sebagai agama mayoritas.Â
Hingga saat ini, pengaruh Sunan Kalijaga masih terasa kuat dalam praktik keagamaan di Indonesia, khususnya di Jawa. Tradisi Islam yang santun, moderat, dan toleran secara tidak langsung banyak diterapkan dalam pondok pesantren tradisional maupun modern di Jawa. Makam Sunan Kalijaga yang terletak di Kadilangu, Demak setiap tahunnya ramai diziarahi oleh masyarakat dari berbagai daerah sebagai simbol terima kasih dan sebagai wujud penghormatan terhadap warisan spiritual dan budaya yang sudah beliau kenalkan dan tinggalkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI