Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Gramedia dan Toko Buku Serdadu, Rekomendasi Toko Buku di Kota Wisata Batu

14 September 2025   17:41 Diperbarui: 16 September 2025   05:07 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gramedia Expo dan Toko Buku Serdadu, rekomendasi toko buku di Kota Wisata Batu. Antara koleksi buku lengkap di Gramedia dan Toko Buku Serdadu yang unik, membaca sembari ngopi dan nge-mie.

Gramedia, Favorit yang Lengkap dan Asyik.

Gramedia adalah toko buku favorit saya yang tak tergantikan. Karena begini :

(1) Koleksinya lengkap: buku apa saja ada, mau buku fiksi, non fiksi, buku anak, buku bisnis,dll. Baik karya penulis lokal maupun internasional. 

(2) Suasana nyaman: bisa nyempil di sudut-sudut, diantar rak buku, baca sekilas sinopsis atau membolak-balik satu dua halaman buku, suasana yang pas buat cari inspirasi atau sekadar cari buku yang menarik.

(3) Tidak hanya buku: makin ke sini, makin beragam produk yang ada di Gramedia seperti alat tulis dan perlengkapan sekolah, menambah pengalaman belanja yang variatif.

Gramedia: Pengalaman Fisik yang Tak Tergantikan.

Meskipun di era digital kita bisa beli buku dengan lebih mudah sambil rebahan di rumah lewat aplikasi atau situs online, bagi saya itu nggak asyik, kalau dibandingkan dengan mengunjungi toko buku fisik seperti Gramedia.

*Sentuhan fisik buku: ada sensasi yang berbeda, yang saya rasakan saat berada di toko fisik, memegang buku, menghidupkan aromanya, hemm ..

* Suasana dan atmosfer: toko buku fisik seperti Gramedia punya suasana khusus yang mengundang orang untuk browsing, mencari inspirasi, atau sekadar menikmati lingkungan yang nyaman bagi pecinta buku.

* Menemukan kejutan: Saya seringkali menemukan buku yang tidak saya cari tapi menarik perhatian -pengalaman browsing fisik memungkinkan menemukan buku kejutan, yang bisa terlewat kalau hanya beli online.

* Ritme dan Pengalaman: mengunjungi toko buku fisik punya ritme tersendiri, berjalan di antara rak buku, memilih, membaca sedikit, memutuskan- ada proses yang lebih personal dan taktis dibandingkan klik-klik online.

Perasaan yang saya rasakan: membeli buku bukan sekadar transaksi, ada perasaan lebih terlibat dengan buku dan proses memilihnya.

Mungkin membei buku di era digital banyak kemudahan , tapi sensasi mengunjungi toko fisik tetap punya tempat khusus di hati saya untuk pengalaman yang lebih immersive dan personal.

Dan kabar baiknya, di Kota Wisata Batu kini telah hadir Gramedia Expo di Lippo Plaza Batu. 

Lippo Plaza Batu memiliki 4 lantai, Gramedia Expo letaknya di lantai dua sejak 2 Februari 2025. Dengan adanya Gramedia di Lippo Plaza Batu, kini pecinta buku di Kota Batu, termasuk saya, tidak perlu lagi pergi jauh ke Gramedia Malang untuk mendapatkan koleksi buku yang dicari. 

kolase dokumentasi pribadi.
kolase dokumentasi pribadi.

Pengalaman Beli Buku di Gramedia Expo.

Saya tadinya tidak berniat beli buku tertentu sewaktu datang ke Gramedia Expo, namun begitu melihat deretan novel penulis-penulis best seller membuat saya tergoda untuk membelinya, apalagi ada diskon 15 %, lumayan, kan? 

Bagi sebagian orang, nongkrong di toko buku, bahkan bisa jadi alternatif "healing" yang sederhana namun menyenangkan.

Sayangnya Gramedia Expo di Lippo Plaza ini cuma jualan buku doang, nggak ada area untuk nongkrong.

kolase dokumentasi pribadi.
kolase dokumentasi pribadi.

Setelah memilah dan memilih, akhirnya saya membeli 3 buku/novel, yaitu Menolak Ayah karya Ashadi Siregar, Rinduku Sederas Hujan Sore Itu karya JS. Khairen, dan Malam Terakhir karya Laila S.Chudori

Di Gramedia Expo di Lippo Plaza ini memang tidak ada ruang baca sembari ngopi, tapi ada banyak pilihan tempat buat ngopi atau makan di lantai dasar.

kolase dokumentasi pribadi umisetyo.
kolase dokumentasi pribadi umisetyo.

Ada kafe kopi kenangan jika ingin ngopi sambil baca buku atau makan di HokBen, atau KFC, tinggal pilih sesuai selera kita.

Tapi bagi saya yang namanya membaca buku itu paling nyaman ya, nyempil di sudut kamar, sambil ngopi dan ngemil, kalau sedang kumat, bisa sekali duduk, baca buku tuntas sampai tamat. 

Rekomendasi Kedua: Toko Buku Serdadu

kolase dokumentasi pribadi.
kolase dokumentasi pribadi.

Toko Buku Serdadu lokasinya di Jl. Agus Salim No.13, Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu.

Dari alun-alun Batu ke arah selatan jaraknya kira-kira 200 meter, letaknya yang di pinggir jalan raya sehingga mudah ditemukan. Begitu masuk ke toko, saya melihat-lihat rak buku di sudut, lalu menemukan Novel Argenteuil karya Nh. Dini. Saya tertarik untuk membacanya, eh, tapi pesan kopi hitam dulu.

kolase dokumentasi pribadi.
kolase dokumentasi pribadi.

Nh. Dini kita kenal sebagai salah satu penulis Indonesia yang produktif, karya-karya nya mendalam dan reflektif, banyak membahas tema tentang wanita dan pengalaman pribadinya, menemukan novel ini di toko kecil independen, sungguh kebetulan. Meskipun buku lawas, isinya masih relevan, ada pelajaran yang bisa dipetik oleh pembaca.

" Argenteuil" merupakan bagian dari seri" Cerita Kenangan" Nh.Dini, yang menceritakan episode hidupnya, termasuk keputusan besarnya untuk meninggalkan suaminya, lalu menetap di Argenteuil, Perancis.

Buku ini memberikan gambaran tentang pengalaman hidup Nh.Dini dan refleksinya terhadap pengalaman-pengalaman tersebut.

Ada bagian yang ditulis begini: Ayahnya anak-anak beberapa kali mempunyai kesempatan bertugas ke luar kota. Tak satu kali pun dia bertanya apakah aku tertarik untuk ikut atau tidak. Terus terang, aku memang tidak ingin pergi mendampingi lelaki dengan siapa aku sudah tidak mempunyai hubungan intim lagi.

Pada waktu itulah anak-anak kuberitahu peribahasa Indonesia: Kalau kucing pergi tikus-tikus menari. Tentu saja kami lah tikus-tikus itu.

Saat membaca bagian ini, terdengar sangat jujur, dan menggambarkan dinamika hubungan yang kurang harmonis antara Nh.Dini dan suaminya.

Penggalan ini menunjukkan tidak hanya menggambarkan hubungan suami istri yang renggang, tapi juga bagaimana anak-anaknya merasakan dampak dari situasi tersebut.

Membaca sampai halaman 30, saya jeda sejenak, ingin melihat-lihat rak buku yang lain.

Rak buku anak berisi buku-buku: dongeng dan buku islami pelajaran salat, dll. Rak buku sekolah dan buku umum, semua tertata rapi.

kolase dokumentasi pribadi.
kolase dokumentasi pribadi.

Berikut rak buku yang hanya boleh dibaca di tempat, tidak dijual, apalagi dipinjamkan untuk di bawa pulang!

kolase dokumentasi pribadi.
kolase dokumentasi pribadi.

Pengalaman Unik di Toko Buku Serdadu.

Ini toko buku berasa taman bacaan, karena saya melihat, buku yang dijual tidak sebanyak buku yang untuk dibaca di tempat. Dan koleksinya cukup beragam seperti ada komik animasi, ada novel karya Andrea Hirata, Marga T, ada juga buku Dahlan Iskan.---buku-buku lawas sih tapi kebanyakan masih bagus, dan pastinya isinya juga terdapat ilmu atau pengalaman penulisnya yang bisa dipelajari.

Lalu saya melihat daftar menu, penasaran dengan mie yang berwarna-warni.

kolase dokumentasi pribadi.
kolase dokumentasi pribadi.

Uniknya, ya, pemilik toko buku serdadu tidak hanya menyediakan banyak buku untuk dibaca di tempat, tapi juga menawarkan menu mie serdadu.

Mie serdadu? 

Alkisah, nama 'serdadu' dan konsep mie ini punya kaitan dengan hierarki atau tingkatan serdadu yang dikaitkan dengan jumlah cabe atau level kepedasan mie. Level serdadu: Kopral, Sersan, Mayor, Kolonel, Jendral- semakin tinggi pangkatnya semakin pedas rasa mienya.

Sedangkan warna mie yang diproduksi mempresentasikan bahan-bahan tertentu mie hijau: sayur sawi ijo, mie oren: wortel, mie ungu: ubi jalar ungu, mie merah: buah naga. Jadi warna mie bukan diberi pewarna, begitu penjelasan dari pemiliknya.

Makan mie sambil ngebolak-balik halaman buku. Waah, ini perpaduan yang sangat mengasyikkan.

kolase dokumentasi pribadi.
kolase dokumentasi pribadi.

Senang sekali, saya menemukan toko buku kecil independen yang cozy, ini baru healing sederhana yang menenangkan sekaligus asyik buat nongkrong. Membuat siapa saja yang datang ingin kembali lagi dan lagi.

Suasana di Toko Buku Serdadu juga sangat nyaman, bersih dan sejuk walau tanpa AC, karena di pinggir jalan raya itu banyak pohon besar yang rindang.

Jadi, wahai Kompasianer, jika anda merencanakan berwisata ke Kota Wisata Batu, saran saya sila kunjungi dua toko buku yang saya rekomendasikan yaitu Gramedia Expo di Lippo Plaza Batu dan Toko Buku Serdadu yang unik. Cobalah pengalaman baca buku sambil ngopi dan nge-mie.

Pada akhirnya, book store makin kece, dan Gramedia adalah favorit saya yang tak tergantikan.

Wassalam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun