Mohon tunggu...
Umi Melanie Putri
Umi Melanie Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama saya Umi Melanie Putri, dan saya memiliki dua panggilan nama, yaitu Umi dan Melanie, namun teman-teman kuliah saya lebih banyak yang memanggil saya dengan nama Melanie. Saya lahir pada tanggal 30 Desember 2004 di Jakarta, dan saat ini saya berdomisili di Tangerang Selatan, tepatnya di Bintaro. Saya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Adik pertama saya adalah seorang perempuan yang bernama Umi Medina Chamiel yang saat ini sedang menempuh pendidikan di SMPN 6 Tangerang Selatan, dan seorang laki-laki yang bernama Restu Bumi yang saat ini sedang menempuh pendidikan di SDN Pondok Pucung 05. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan S1 dengan program studi Perbankan Syariah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelum saya menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya telah menyelesaikan masa pendidikan saya di TK An-Nur, SDN Pondok Pucung 02, SMP Al-Mubarak, dan SMAN 10 Tangerang Selatan. Kegiatan yang saat ini saya lakukan tentunya adalah belajar, karena saya adalah seorang mahasiswa semester 2, dan saya juga melakukan kegiatan sebagai seorang kakak, seperti membantu adik saya belajar, maupun melakukan pekerjaan rumah. Organisasi yang saya ikuti di semester 2 ini hanyalah Entrepreneur Learning Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan saya mengikuti organisasi tersebut adalah untuk mempelajari kemampuan berbisnis untuk diri saya sendiri, dan menurut saya hal tersebut juga merujuk ke program studi yang saat ini saya tekuni.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Menceritakan Kembali Cerita Teman

12 Maret 2023   08:19 Diperbarui: 12 Maret 2023   08:25 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Judul Film: Extreme Job
Sutradara: Lee Byeong-heon
Produksi: Haegrim Pictures
Tahun: 2019
Genre: Aksi, Komedi

Pada hari Senin tanggal 6 Maret 2023 lalu, teman saya yang bernama Nabila Okta Syahbani telah menceritakan penilaiannya terhadap film yang berjudul "Extreme Job" guna memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen bahasa indonesia saya yaitu Ibu Indah Fadhilla, M. Hum.

"Film aksi yang dibungkus jadi film komedi ini seru banget", ucap Nabila. Menurutnya, film ini sangatlah bagus jika ditonton ketika mood si penonton sedang buruk.

Film ini sendiri ia tonton ketika malam hari dan ketika ia sedang merasa bahwa dunia tidak berpihak padanya, dimulai dari tokoh populer yang bernama Ryu Seung-ryong, yang mana disini ia berperan sebagai Kapten Go, yaitu kepala detektif narkoba dari salah satu kepolisian di Korea Selatan.

Film ini menceritakan tentang bagaimana sulitnya Kapten Go bersama empat teman satu tim lainnya, yaitu Detektif Jang, Detektif Ma, Detektif Young Ho, dan Detektif Jae Hoon dalam menangkap bandar narkoba terbesar di daerahnya.

Mereka berlima ini bisa dibilang sangat payah dalam melakukan pekerjaan sebagai tim kepolisian, seringkali juga dikucilkan oleh tim-tim polisi lainnya. Tetapi mereka tidak pernah goyah dalam membuktikan kelayakan mereka sebagai seorang polisi dengan cara membuntuti sekelompok bandar narkoba dan sampai-sampai membuka suatu restoran ayam untuk menyamar.

Dimulai dari mempelajari bagaimana cara memasak ayam yang enak agar dipesan oleh mereka (sekelompok bandar narkoba), dan pada akhirnya ada suatu insiden yang menyebabkan restoran tersebut menjadi ramai.

Pada saat itu, mereka menjadi kebingungan karena mereka adalah seorang polisi, tetapi ternyata menjadi tukang ayam yang sangat laris menjadikan mereka lebih kaya dari hanya sekadar menjadi seorang polisi.

Nabila menyebutkan, "Mereka bimbang mau tetep jadi polisi atau mau jadi tukang ayam aja". Dan ketika itu, mereka melanjutkan misinya sebagai tukang ayam, dan ketika restoran sedang ramai, mereka melihat untuk pertama kalinya sekelompok bandar narkoba tersebut keluar dari gedung dan menaiki van berwarna hitam. Disitu mereka langsung mengejar mereka semua dan akhirnya menangkapnya setelah melalui lika-liku yang sangat panjang.

Film ditutup dengan ending yang sangat memuaskan dan mereka pun diberi penghargaan oleh kepolisian Korea Selatan, dan tidak ada lagi yang mampu mengucilkan mereka.

Menurut Nabila, film ini sangat menggelitik perut ditambah dengan peran aktor-aktor yang sangat mumpuni dibidangnya.
Tidak heran jika film ini lama berada di box office dan menjadi film korea terlaris kedua setelah film Miracle in Cell No.7.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun