Mohon tunggu...
Farhan Iskandar
Farhan Iskandar Mohon Tunggu... Guru - Penyair Akhirat

Sebelum daun itu kering basahilah bibirmu dengan pujian

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Hello Followers

18 Februari 2020   14:34 Diperbarui: 18 Februari 2020   16:05 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat Pagi! Jangan lupa mandi, jangan lupa gosok gigi, jangan lupa sarapan pagi, yang terpenting jangan lupa bahagia. Guys ada yang tau seberapa penting kamera bagi seorang perempuan, seberapa penting perjalanan/ adventure bagi seorang laki-laki, dan seberapa penting follower bagi seorang entertainer?

Bisa dibuktikan silahkan pinjam hp temen perempuan lho terus liat di galerinya gak bakal habis sampai seharian liat koleksi fotonya, lalu tanyain udah kemana aja laki-laki kalo liburan atau ada waktu kosong, kalo entertainer bukan hanya artis saja bisa juga disebut sebagai orang-orang yang ingin populer. Maaf ini bukan diskriminasi tapi ini survei sementara yang bisa berbalik, bisa dibantah kapanpun, dan semoga kita tetap khidmat dalam beribadah.

Banyak kata-kata populer di kalangan pengguna medsos yang terus berkembang dari zaman kemunculannya, seperti: Friendster, Facebook (add), Twitter, Instagram (follow), Path (join) dan sebaginya yang mana tujuannya adalah mencari teman, kerabat, komunitas sebanyak-banyaknya, semakin postingan kamu menarik, semakin banyak respon yang datang juga akan semakin banyak orang yang penasaran melihatnya.

Lagi-lagi kita selalu dihadapkan dengan kenyataan yang pahit-selalu ada saja orang baik teman, keluarga, kerabat yang tidak tahu sudah pergi kemana saja saya, sudah bisa apa, sudah punya apa saja hari ini? Penting gak penting kita tetap iseng memikirkan itu dan kita harus mempunyai follower.

"Walaupun postingan kamu bagus kang! Kalo followernya saalit (sedikit), nya like na saalit juga atau jika followernya banyak tapi postingannya kurang bagus, jarang upload ya tetap saja like nya sedikit", kata seseorang. Tampaknya manusia-manusia zaman modern menganggap follower itu salah satu aspek untuk mendongkrak popularitas diri padahal jika kita tahu sejarah perang Badar ketika itu pasukan kaum muslim yang jumlahnya 3.000 orang harus berbekal mental untuk menghadapi 10.000 orang kafir Mekah.

Namun apa yang terjadi di lapangan, Gusti Allah menurunkan pasukan malaikat sebanyak 3.000 sebagai follower orang mu'min yang mempunyai persenjataan super canggih dibanding orang-orang kafir yang kala itu memakai tombak, pedang, tameng, dan jika kamu tetap teguh, berpikir positif, terus berjuang Gusti Allah akan mendatangkan 5.000 malaikat yang sama. Akhirnya kemenangan gemilang diraih oleh orang-orang mu'min, setelah mereka kembali ke kampung halamannya Rasulullah menegaskan "bahwa jihad yang baru saja kalian lewati berperang dengan kafir Mekah adalah jihad kecil.

Adapun jihad yang sesungguhnya (besar) adalah jihad melawan dirimu sendiri". Itu merupakan salah satu hal luar biasa yang sudah terbukti, contoh yang asalnya kita pergi ke pasar untuk membeli sekilo mangga malah di tengah jalan ada orang yang memberi mangga dua kilo, persoalan itu tadi bagaimana kita meniatkan, menyikapi, mengambil manfaat, sejauh manakah kebaikannya untuk manusia dan alam?.

Jika kita mencari dan menganggap follower itu adalah malaikat kita telah mencari apa yang bukan dari tujuan sebagaimana visi al-Qur'an, namun jika kita menganggap follower itu ridha dan kasih sayang Gusti Allah kita telah mengamalkan visi al-Qur'an, tapi tadi perihal follower hanyalah bagian dari jihad kecil, jihad besarnya adalah mengokohkan diri (mengokohkan kedamaian bangsa).

Muhammad Farhan Iskandar, 18 Februari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun