Sedangkan pada sila ke-3, yaitu persatuan Indonesia, pengamalan pada sila ini adalah pentingnya komunitas untuk menyelesaikan persoalan sampah.
Selain itu, sehubungan dengan mata kuliah Teknik Fermentasi, mahasiswa juga berbagi ilmu terkait proses pembuatan eco-enzyme yang merupakan prinsip fermentasi.
Magotisasi juga diperkenalkan sebagai teknik yang efektif untuk pengolahan sampah organik skala komunitas serta menghasilkan produk yang bermanfaat dan bernilai jual seperti pakan ternak dan pupuk organik.
Pada kegiatan ini Prodi Bioteknologi UM Bandung memberikan kenang-kenangan berupa perlengkapan magotisasi, pupuk Magotnesia (kasgot yang telah diteliti oleh tim dosen), juga bibit tanaman. Tujuannya agar masyarakat lebih semangat mengolah sampah dan berkebun di rumah.
Dominasi sampah makanan RW 05 Cipadung Kidul terletak di lingkungan pendidikan. Terdapat empat universitas dan sekolah negeri maupun swasta.
Mayoritas warga RW 05 berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan memiliki usaha kuliner serta catering. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah sampah dapur rumah tangga, baik dari proses pengolahan maupun sisa konsumsi atau food waste (sampah makanan).
Sebagai kampus yang berada di sekitar masyarakat RW 05 Cipadung Kidul, UM Bandung melalui PPLH---LPPM memberikan solusi pendampingan kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah khususnya terkait sampah makanan.
Keilmuan Bioteknologi memiliki inovasi pengelolaan sampah organik rumah tangga menjadi produk berupa "Eco-enzyme multipurpose".
Produk tersebut sebagai produk disinfektan, pembersih, dan pengharum lantai ramah lingkungan serta pembuatan magotisasi sebagai media pengolah sampah organik multifungsi.
Kolaborasi efektif
Sampah merupakan hal yang dapat merugikan bagi manusia dan apabila dibuang secara sembarangan dan atau tanpa adanya pengolahan yang baik.