Mohon tunggu...
umar gholeb
umar gholeb Mohon Tunggu... Mahasiswa

Akan ada kejutan selanjutnya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pandangan mbg di negara kita

6 Oktober 2025   08:13 Diperbarui: 6 Oktober 2025   08:13 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia tentu bisa belajar dari keberhasilan negara-negara tersebut dan menyesuaikannya dengan kondisi lokal.

Tantangan dan Solusi

Memang, pelaksanaan program ini bukan hal yang mudah. Dibutuhkan anggaran besar, koordinasi lintas kementerian, serta sistem distribusi dan pengawasan yang ketat agar makanan yang diberikan benar-benar bergizi, higienis, dan tepat sasaran.

Namun, tantangan tersebut sebanding dengan manfaat besar yang akan didapat. Pemerintah dapat melibatkan berbagai pihak---termasuk sekolah, pemerintah daerah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat---untuk memastikan program berjalan dengan baik dan transparan.

Program ini juga harus disertai dengan edukasi gizi kepada siswa dan orang tua, agar pemahaman tentang makanan sehat dapat terbentuk sejak dini.

Kesimpulan

Makan bergizi gratis bukan sekadar bantuan makanan, tapi merupakan bentuk nyata kehadiran negara untuk memperbaiki kualitas hidup generasi muda. Program ini bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi stunting, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memutus rantai kemiskinan antargenerasi.

Dengan perencanaan yang matang dan kemauan politik yang kuat, program makan bergizi gratis bukan hanya mungkin, tapi harus diwujudkan. Karena masa depan bangsa ditentukan oleh kesehatan dan kecerdasan anak-anak hari ini

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun