Opini: Makan Bergizi Gratis, Investasi Kesehatan dan Pendidikan Anak Bangs
Kebutuhan akan makanan bergizi adalah hak dasar setiap anak. Sayangnya, tidak semua anak di Indonesia mendapatkan akses terhadap makanan yang layak dan sehat setiap hari. Program makan bergizi gratis, terutama di sekolah, adalah salah satu solusi konkret untuk mengatasi masalah tersebut. Saya pribadi sangat mendukung program ini, karena tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan dan masa depan generasi muda.
Mengapa Program Ini Penting?
Banyak anak datang ke sekolah dalam kondisi lapar karena keterbatasan ekonomi keluarga. Kondisi ini membuat mereka kesulitan berkonsentrasi dan belajar dengan maksimal. Memberikan makanan bergizi gratis di sekolah akan membuat anak-anak lebih siap menerima pelajaran, lebih sehat, dan lebih aktif secara fisik maupun mental.
Program ini juga bisa membantu meringankan beban orang tua, khususnya keluarga miskin, yang kesulitan menyediakan makanan sehat setiap hari. Dalam jangka panjang, hal ini akan mengurangi angka anak putus sekolah, meningkatkan partisipasi belajar, serta memperbaiki kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Fakta di Lapangan
Masalah gizi di Indonesia masih cukup serius. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa angka stunting(gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis) pada anak masih berada di angka 21,6% pada 2022. Artinya, sekitar 1 dari 5 anak Indonesia mengalami hambatan dalam pertumbuhan fisik dan mental.
Tak hanya stunting, malnutrisi dan pola makan tidak sehatjuga menjadi masalah lain yang mengancam generasi muda. Banyak anak hanya makan makanan cepat saji atau karbohidrat kosong tanpa asupan protein, sayur, dan vitamin yang cukup. Hal ini bisa memicu berbagai penyakit kronis sejak usia muda, serta menurunkan produktivitas di masa depan.
Belajar dari Negara Lain
Program makan bergizi gratis bukanlah hal baru di dunia. Negara-negara seperti Jepang, Finlandia, dan Swediab telah lama menerapkan kebijakan ini di sekolah-sekolah mereka. Di Jepang, anak-anak tidak hanya diberi makanan gratis, tetapi juga diajarkan tentang pentingnya gizi dan cara makan sehat. Hasilnya, Jepang memiliki angka obesitas dan stunting yang sangat rendah.
Sementara di India, program Mid-Day Meal Scheme memberikan makan siang gratis kepada jutaan siswa setiap hari. Studi menunjukkan bahwa program ini meningkatkan kehadiran siswa, nilai akademis, serta memperbaiki status gizi anak-anak dari keluarga miskin.