Mohon tunggu...
Khoerul umam
Khoerul umam Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Syari'ah IAIN Purwokerto

Seorang mahasiswa semester 4 fakultas syariah IAIN Purwokerto dan pegiat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jadi Hafiz Tanpa Mondok, Kenapa Tidak?

1 Juli 2020   09:52 Diperbarui: 2 Juni 2021   13:15 2875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah mungkin menjadi Hafiz Quran tanpa mondok? (pixabay.com)

Tidak kalah penting pula, niatkan menghafal Quran untuk mencari Ridho Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau yang lainnya.

Istiqomah, hal ini menjadi penting karena ketika kita menghafal Quran tanpa mondok pesantren, tidak ada orang yang mengawasi kita. Semuanya kita yang memagang kendali, bisa jadi ketika baadmood kita meliburkan diri dan menghafalnya ketika senang saja, ini menjadi PR besar jika dibiarkan.

Sabar, adakalanya ketika menghafal tak kunjung hafal padahal kita sudah mengerahkan sekuat pikiran ternyata hasilnya masih nihil, maka sabar menjadi kunci penting dalam setiap perjuangan menghafal.

Baca juga : Wisuda Hafiz Klaten Menghafal, Meraih Keberkahan Kota Bersinar

One day two verse, kenapa satu hari dua ayat? Karena itu menjadi ukuran yang realistis mengingat kita menghafalkannya tidak di pesantren dan juga sibuk dengan pekerjaan kita. 

Maka menghafalkan dua ayat setiap satu hari tentu bukan suatu masalah bukan? Sesibuk apapun kita pasti kita bisa menghafalkannya sehingga kita akan menghafalkan Quran hanya dalam waktu kurang lebih 9 tahun. 

Memang terkesan 9 tahun merupakan waktu yang panjang tapi waktu segitu jika dijalani dengan rasa ikhlas tentu akan mudah. Biasanya kalau menghafalkannya di pondok pesantren membutuhkan waktu sekitar 4 tahun.

Rajin Murajaah, pada aspek ini menjadi sesuatu yang fundamental, lantaran siapa sih yang mau hafalan yang sudah ia hafalkan dengan susah payah hilang seketika. Maka dari itu, murajaah atas ayat yang telah kita hafal menjadi bagian rutin dalam menghafalkan Quran.

Motivasi, ingat ketika kita mulai menghafalkan Quran maka setatus kita menjadi seorang yang sedang mencari ilmu, maka ketika nanti Allah menakdirkan kita meninggal dan kita belum mampu menghafalkan Quran setidaknya setatus kita adalah pencari ilmu. 

Baca juga : Aishwa Nahla, Hafizh Quran yang Pandai Shalawat

Setatus ini menjadi penting lantaran dalam hadis nabi di kitab Arba'in nawawi disebutkan bahwa orang yang mempunyai setatus pencari ilmu agama Allah SWT maka ia akan dimudahkan jalannya menuju surga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun