Pakistan bagi sebagian masyarakat Indonesia selalu diidentikkan dengan peperangan, pemboman, konflik, panas, gersang dan Timur Tengah. Tetapi, tahu kah Anda kalau Pakistan mempunyai landskap alam yang beragam dari mulai gurun pasir, dataran tinggi sampai pegunungan salju abadi.
Negara yang beribukota Islamabad ini ternyata memiliki empat musim seperti negara subtropis lainnya. Negara ini termasuk kawasan Asia Selatan yang berbatasan dengan India, China, Afghanistan, dan Iran.
Pada liburan musim panas yang lalu, kami berkesempatan untuk mengeksplor sebagian alam Pakistan dengan tujuan base camp gunung Nanga Parbat. Gunung yang berlokasi di Diamer provinsi Gilgit-Baltistan ini merupakan gunung tertinggi kesembilan di dunia dan memiliki ketinggian 8.126 mdpl. Ia masih merupakan bagian dari barisan pegunungan Himalaya yang membentang sampai Pakistan. The Man Eater dan Killer Mountain adalah julukan yang disematkan karena banyak pendaki meninggal ketika mencoba untuk meraih puncaknya.

Dari Raikot Bridge, jeep adalah satu-satunya alat transportasi yang dapat diisi sampai enam orang. Jeep ini akan membawa pengunjung ke perkampungan terakhir di kaki gunung. Khusus untuk orang asing, dengan alasan keamanan mereka akan ditemani oleh seorang tentara kemana pun mereka pergi. Adapun jalan yang dilalui jeep sangat berbahaya, diperlukan keahlian khusus untuk mengemudikannya. Jalannya sempit dan sisi-sisinya terdapat jurang yang terjal.

Perjalanan menuju base camp yang dapat ditempuh sekitar 5 jam sebaiknya dilakukan pagi hari. Di sepanjang perjalanan, mata akan dimanjakan oleh hutan yang didominasi pinus dan padang rumput. Selain itu, ketika mendekati tujuan, sebuah gletser atau sungai yang terbentuk dari lelehan es dapat memacu adrenalin. Tak dapat dipungkiri, pemandangan alam yang tersaji selama perjalanan sangat menakjubkan.

Tip-tip Perjalanan
1.Selalu membawa obat-obatan sesuai kebutuhan.
2.Membawa pakaian hangat karena cuaca dingin seperti jaket, sepatu gunung, kantong tidur, dan peralatan camping lainnya.
3.Perhatikan selalu arah dan petunjuk agar tidak tersesat di perjalanan.
4.Waktu terbaik mengunjungi tempat ini adalah bulan Mei-Agustus

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI