Mohon tunggu...
Ruslan Yunus
Ruslan Yunus Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis -

Belajar Menyenangi Humaniora Multidisipliner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berguru Cinta pada Nabi

28 Maret 2019   10:53 Diperbarui: 29 Maret 2019   05:09 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Heart (pixabay.suttlestock)

"Orang- orang yang beriman dalam kebaikan, belas kasih dan simpati, mereka adalah seperti satu tubuh. Ketika ada bagian tubuh yang menderita, maka seluruh tubuh merasakan sakit". Demikian Perdana Menteri Selandia Baru Jecinda Ardern di Hagley Park Christchurch menyapa umat muslim yang akan melaksanakan salat Jumat di Masjid Al Noor, 22 Maret 2019. Kata- kata ini dikutip Ardern dari salah satu Hadis Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Muslim dari Nukman bin Basyir radiyallahu 'anhu. 

Hagley Park, dimana Ardern menyampaikan sambutannya ini, terletak di depan Masjid Al Noor. Bersama sekitar 20.000 orang warga Selandia Baru lainnya, Ardern menyampaikan dukacita dan empati atas tragedi teror penembakan pada hari Jumat 15 Maret 2019 sepekan sebelumnya. Seperti yang saya kutip dari Fajar.co.id. 23/03/2019, tragedi ini menewaskan 50 orang dan melukai 42 orang jamaah di dua masjid di kota Christchurch. 

Ardern nampak mengenakan kerudung hitam bersama wanita- wanita lainnnya yang datang di Hagley Park. "Selandia Baru berduka, kita adalah satu",  kata Ardern.

Pada khutbah Jumatnya, khatib Gamal Fouda menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Ardern, pemerintah kota Christchurch, pemerintah Selandia Baru dan rakyat Selandia Baru lainnya. "Hari ini saya melihat cinta dan kasih sayang di mata ribuan warga Selandia Baru dan dari seluruh dunia". 

Di dalam Psychology Today: What is compassion and how can it improve my life?,  Apr 29, 2008, Beverly Engel  --seorang psikoterapis-- menulis bahwa belas kasih melebihi empati. Seperti yang dipahami oleh banyak orang, empati adalah perasaan untuk memahami atau memposisikan diri pada apa yang dirasakan oleh orang lain. 

Belas kasih memiliki elemen tambahan yaitu tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi penderitaan atau kesulitan yang dihadapi oleh orang lain. Meski belas kasih dan empati adalah dua hal yang berbeda, tetapi memiliki belas kasih menuntun kita kepada bersikap empati. 

Belas kasih (compassion), altruisme (perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa atau tak terlalu memperhatikan diri sendiri), simpati, empati dan penghormatan kepada orang lain adalah pengejawantahan dari kecintaan kepada orang lain.

Bila kita membaca Al- Quran maupun hadis- hadis Nabi, disana kita akan menemukan banyak ajaran- ajaran tentang cinta. Karena risalah Muhammad shallallahu 'alayhi wasallam sendiri, salah satunya adalah tentang cinta kepada orang lain sesama makhluk ciptaan Tuhan.

Misalnya pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Sahl bin Sa'ad. Disitu dikisahkan bahwa pada suatu hari seorang sahabat wanita menghadiahi Nabi shallallahu 'alayhi wasallam sebuah syamlah. Syamlah, baju panjang yang bisa menutup seluruh tubuh itu ditenun sendiri oleh wanita tersebut. Nabi mengucapkan terima kasih dan langsung memakai baju tersebut. Beliau sangat menyenangi pemberian sahabat wanita tersebut.

Tapi beberapa saat berselang setelah wanita itu pamit, seorang laki- laki mendekati Nabi. Ia memohon agar dapat dihadiahi syamlah tersebut. Nabi langsung memberikan baju tersebut kepada laki- laki itu. Para sahabat yang melihat hal tersebut menegur laki- laki itu. "Mengapa pula engkau meminta syamlah itu. Padahal engkau kan tahu Nabi tak pernah menolak apa yang diminta darinya, sedangkan beliau sangat menyukai syamlah itu".

Nabi langsung menenangkan sahabat- sahabatnya. Sementara laki- laki itu sangat gembira dan mengucapkan terima kasih. Ia berkata, "Ketahuilah bahwa syamlah ini tidak akan kupakai, tapi akan kusimpan. Ia akan kujadikan kain kafanku kelak ketika saya sudah meninggal". 

Dikisahkan bahwa tak lama sesudah peristiwa itu, laki- laki itu meninggal dunia dan jenazahnya dikafani dengan syamlah itu. Seperti wasiatnya, ia ingin jazadnya dikafani dengan pakaian hadiah dari junjungan hatinya.

Begitu juga pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Udwan. Dikisahkan bahwa Nabi shallallahu 'alayhi wasallam pergi ke kota Thaif, sekitar 60 mil dari kota Mekkah ditemani oleh Zaid bin Haritsah. Nabi dengan cara bijak mengajak penduduk Thaif untuk  beriman dan meninggalkan kemusyrikan. Tapi mereka tidak senang dengan kedatangan Nabi. Mereka mengusir dan melempari Nabi dan Zaid dengan batu yang mengenai kepala dan tubuh keduanya. Akibat peristiwa itu, kaki Nabi terluka cukup parah dan berdarah. 

Tidak jauh dari Thaif, dalam perjalanan kaki pulang kembali ke kota Mekkah dan dalam kondisi tubuh yang lemah, malaikat Jibril atas perintah Tuhan turun ke bumi. Jibril mengatakan jika sekiranya Nabi ingin, malaikat penjaga gunung akan mendorong dua gunung supaya menimpa dan membinasakan penduduk Thaif. Gunung itu mengelilingi kota Thaif. 

Tapi Nabi melarang Jibril melakukannya. Kata Nabi, "Maafkanlah mereka. Mudah-mudahan anak- anak keturunan mereka kelak menjadi orang- orang yang beriman". 

Begitu juga pada sebuah hadis lain tentang penghormatan kepada sesama manusia sekalipun itu hanyalah jenazah. Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dari Jabir bin Abdullah radiyallahu 'anhu. Pada suatu hari Nabi sedang duduk- duduk bersama beberapa orang sahabatnya. Tiba- tiba serombongan orang membawa jenazah lewat. Nabi segera berdiri memberi penghormatan. 

Melihat itu sahabat- sahabat ikut berdiri memberi penghormatan. Ketika usungan jenazah sudah lewat, salah seorang sahabat berkata, "Mengapa Anda wahai Rasulullah memberi hormat, bukankah jenazah itu adalah jenazah seorang Yahudi?".  Nabi menjawab, "Bukankah ia juga seorang manusia?". 

Tentang menghilangkan atau mengurangi kesusahan orang lain, Nabi bersabda. "Siapa yang berjalan (berupaya) untuk menghilangkan kesusahan orang lain, maka Tuhan akan memerintahkan tujuh puluh lima ribu malaikat turun ke bumi untuk mendoakan orang itu". Hadis ini diriwayatkan oleh At- Thirmidzi.

Tentang mencintai orang lain, Nabi bersabda, "Tidaklah sempurna keimanan seseorang diantara kalian, sehingga ia mencintai saudaranya orang lain, seperti cintanya pada dirinya sendiri". Demikian hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Anas radiyallahu 'anhu. 

Tentang mencintai tetangga, Nabi shallallahu 'alayhi wasallam bersabda, 'Tidaklah seseorang disebut beriman, yang perutnya kekenyangan sementara tetangganya sedang kelaparan, sedangkan ia mengetahui nya". Tetangga disini bisa pula berarti tetangga desa, tetangga kota, bahkan tetangga negara. Demikian hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ibnu Abbas radiyallahu 'anhu. Perawi- perawi lainnya, seperti At Thabrani dan Al Hakim juga meriwayatkan hadis yang isinya serupa.

Bahkan di dalam Al- Quran An-Nisa 29, Allah menegaskan bahwa orang yang beriman adalah mereka yang tidak mengambil harta saudaranya dengan cara yang batil. Cara yang batil itu kita maknai sebagai suatu cara yang memanfaatkan "ketak- berdayaan" orang lain untuk kepentingan diri sendiri. 

Baik itu ketak-berdayaan dari aspek ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi maupun akses informasi --yang bermanfaat dan mencerahkan. Terutama di dalam kegiatan transaksi jual beli barang, jasa, dan tenaga (kerja). Cinta, sebaliknya menjembatani ketak- berdayan itu agar mereka pun bisa menikmati harkat kemanusiaan mereka.

Demikianlah beberapa contoh ajaran tentang cinta yang telah diwariskan oleh Nabi shallallahu 'alayhi wasallam  kepada kita umat manusia. Ajaran- ajaran cinta yang telah menginspirasi banyak orang di muka bumi ini sejak 14 abad yang lalu sampai kini. Inspirasi cinta yang tak pernah kering!


Bukit Baruga- Makassar, 24 Maret 2019.

kompasiana@ruslanyunus. Copy rights reserved.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun