Mohon tunggu...
Ulil Hidayati
Ulil Hidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dinamika Komunikasi Masyarakat di Era Teknologi Digital

18 April 2024   20:44 Diperbarui: 18 April 2024   20:53 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada era teknologi yang terus berkembang, perubahan media dan dinamika komunikasi telah menjadi fokus pembahasan. Pasalnya perkembangan teknologi menghadirkan sejumlah manfaat dan juga tantangan, seperti tidak terverifikasinya informasi yang tersebar, polarisasi opini, sering terjadinya pencurian data pribadi dan lain-lain. Partisipasi aktif masyarakat dan kemudahan dalam mencari informasi menjadi manfaat dari adanya teknologi yang semakin berkembang.

Media komunikasi adalah peralatan atau fasilitas untuk berkomunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang telah merubah masyarakat dalam berinteraksi, berkomunikasi dan mengakses informasi. Jenis-jenis media pada zaman dulu seperti cetak, radio, dan televisi menjadi media informasi utama selama bertahun-tahun. Namun perkembagan teknologi digital mengubah paradigma ini secara fundamental, seperti contoh internet, platform media sosial, dan perangkat mobail.

Dengan demikian artikel ini akan membahas tentang perbedaan perilaku masyarakat dalam berkomunikasi sebelum dan sesudah adanya perkembangan teknologi digital, dan juga apa saja yang menjadi tantangan dan manfaat setelah adanya perkembangan teknologi digital.

Perubahan perilaku masyarakat di sini telah di bagi menjadi beberapa tema, yang umum terjadi di masyarakat. Antara lain sebagai berikut:

1. Perubahan komunikasi dari aktif menjadi pasif

Proses komunikasi masyarakat berubah dari aktif menjadi pasif seiring dengan pengenalan gawai dalam berkomunikasi. Ketergantungan pada teknologi telah mengubah perilaku mereka dalam berkomunikasi tatap muka, dimana pesan seringkali mengalami keterlambatan dalam penyampaian. Mereka sering berkomunikasi sambil bermain gawai, menyebabkan interaksi menjadi kurang fokus dan lebih terfokus pada perangkat tersebut. Faktor utama yang menyebabkan perilaku komunikasi pasif adalah kehadiran gawai yang membuat lawan bicara menjadi teralihkan. Era digital dengan akses internet yang mudah dan cepat telah mengubah cara penggunaan gawai, membuat orang menjadi terlena dan sibuk dengan perangkat masing-masing. Terkadang dalam proses pembelajaran tatap muka baik di lingkup sekolah umum maupun di tingkat kampus masih terjadi siswa yang fokus sibuk dengan gawainya sendiri di saat guru atau dosen sedang mengajarkan materi. Akibatnya, frekuensi pertemuan tatap muka antar individu semakin berkurang karena kebutuhan interaksi dapat dipenuhi melalui teknologi.

2. Berkurangnya komunikasi tatap muka

Kehadiran gawai telah mengubah perilaku komunikasi, menyebabkan penurunan interaksi tatap muka. Masyarakat cenderung acuh terhadap lingkungan sekitar dan lebih fokus pada gawai mereka sendiri, menyebabkan risiko kesalahpahaman dalam komunikasi. Selain itu, kebiasaan menggunakan gawai saat berinteraksi sosial menunjukan kurangnya perhatian terhadap lawan bicara, yang dapat mengakibatkan ketidak menghargai terhadap orang lain. Dengan demikian, penggunaan gawai memiliki dampak besar terhadap kurangnya komunikasi tatap muka dan kurangnya respon terhadap orang lain.

3. Perilaku komunikasi daring

Perilaku komunikasi daring merujuk pada cara individu atau kelompok masyarakat berinteraksi melalui media online seperti media sosial dan website. Contoh perilaku tersebut termasuk cara individu menggunakan media sosial pribadi dan interaksi mereka dalam situasi tatap muka atau daring. Misalnya, ada orang yang lebih nyaman berkomunikasi melalui gawai dari pada berbicara langsung. Fenomena ini mencerminkan dinamika komunikasi online saat ini.

Sebagai contoh, ada informan yang mengalami perilaku menyimpang di media sosial, seperti mencari perhatian dari orang lain, karena merasa kurang perhatian dari keluarga. Perubahan perilaku komunikasi juga terlihat dalam interaksi antar teman di media sosial. Misalnya, konflik dapat timbul karena ketidaksetujuan dalam membagikan konten pribadi, yang akhirnya menyebabkan pemblokiran dan hilangnya hubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun