Ada yang bilang juga kalau penyakit jiwa ini bisa dari faktor genetik, tapi kalo diingat-ingat sih nggak ada. Namun yang namanya masalah hatikan ya nggak paham deh. Karenanya aku jadi aware dengan masalah kejiwaan ini, kedua anakku sudah pernah aku ajak bertemu psikolog, hasilnya so far so good sih. Nah bagaimana dengan aku? Jujurly aku takut, banyaklah yang aku takutkan! Nah mumpung boleh bertanya ke dr. Andri maka izinkan aku bertanya ya dok :
- Bagaimana untuk memastikan bahwa aku baik-baik saja? Â Apakah normal kalau seseorang merasa baik-baik saja? Somehow kadang pengen nangis tapi nggak ada alasan buat nangis, akhirnya sengaja banget nonton drakor yang sedih supaya bisa nangis, bolehkah?
- Kalau saudara kandung sudah didiagnosa skizofrenia apakah ada kemungkinan hal tersebut menular?Â
- Bagaimana pendapat dokter antara kesehatan jiwa dan keimanan? Banyak yang bilang tak berkaitan, namun ketika saya menemani abang konsultasi rutin salah satu ucapan dokternya adalah "bahwa keberuntungan abang saya dikarenakan abang saya dekat dengan tuhan sehingga dia masih punya kontrol emosi yang cukup bagus"
- Untuk anak-anak apa indikator kita perlu membawa mereka ke psikolog? kalau alasan saya karena worry faktor genetik tadi jadi bukan karena melihat kondisi anaknya sih. Bantu jawab ya dok
- Mohon pencerahan dokter kegiatan seperti apakah yang baik bagi penderita skizofrenia? karena saya lihat obat yang diminum membuat abang saya menjadi lebih pendiam dan kurang bersemangat.
Udah itu saja dulu dok, semoga ada sesi curhat lanjutan bersama dokter ya karena isu kesehatan jiwa ini makin banyak dan bingung sih gimana mau menolong seseorang yang kita tahu seperti menderita kejiwaan namun selalu menolak untuk dibantu.