Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

22 Mei Bertepatan dengan Nuzulul Qur'an, Akankah Tour Jihad tetap Berlangsung ?

21 Mei 2019   09:17 Diperbarui: 21 Mei 2019   09:18 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber Tribunnews.com

Kedua, aksi tunggang menunggangi dari pelaku yang daya rusaknya lebih parah, yaitu teroris. Pihak ini justru bisa menjadi ancaman tidak hanya kepada kubu 01, tapi juga kepada kubu 02 dan para pihak keamanan TNI dan Polri. 

Apalagi, kini sudah diketahui aksi--aksi ini ditunggangi kelompok teroris yang berencana melakukan amaliat (peledakan bom, perusakan, korban penusukan gelap dan sejensinya) di tengah aksi demo 22 Mei nanti, dan kalian masih saja merasa itu adalah sandiwara dari aparat?

Siapa bilang Teroris akan berpihak kepada kubu 02? Bukankah bagi mereka pelaku demokrasi, produknya berupa pemilu dan hasilnya adalah haram hukumnya bagi mereka.

Pelaku demokrasi dalam pola pikir mereka adalah musrik (keluar dari Jalan Allah ), Pemerintahan adalah Thogus Iblis, Dajal Laknatullah.

Lalu kenapa mereka harus berteman atau bersekutu dengan pihak 02? Jelas sudah Teroris akan berdiri sendiri terlepas dari pihak pihak dari 02 yang ingin membuat suasana chaos. Kubu 02 tidak punya senjata dan teroris punya segalanya. Militansi buta, senjata rakitan, bom berdaya ledak rendah maupun tinggi dan ingat. Mati bagi mereka itu adalah tujuan dan akan masuk syurga.

Kemarin, kubu 02 membuat konferensi untuk mendelegitimasi kerja KPU. Narasi kecurangan ini memberi bahan bakar bagi kelompok perusuh untuk melakukan aksi demo ke KPU menjelang 22 Mei 2019 . Aksi demo ini adalah pernyataan sepihak dari kelompok pendukung 02 sebagai alasan untuk melakukan berbagai kerusuhan dan intimidasi terhadap masyarakat .

Ramadhan yang terkoyak

Kita ketahui, umat muslim di seluruh dunia sangat mengagungkan bulan suci Ramadhan. Bulan mulia bagi umat Islam dan di sinilah janji Allah untuk membalas langsung amalan puasa satu bulan penuh bagi yang menjalankannya dengan baik . Terutama bagi kaum yang beriman. Panggilan untuk orang yang beriman khusus di Bulan Suci ini yang akan menjaganya dengan baik.

Sikap , perilaku dan kesantunan umat muslim akan banyak ditonjolakn di sini. Karena itu adalah perintah tidak bisa ditawar tawar oleh umat dan wajib dijalankan. Lalu bagaimana sikap umat islam lainnya yang sudah atau mulai terprovokasi dengan hasil pemilu 17 April 2019 lalu. Bagaimana sikapnya di bulan yang suci ini?

Kembali soal keimanan tadi. Orang yang beriman tentu akan selalu menjaga kesucian puasa ini. Berlaku anarkis, merusak apalagi merusuh terhadap keemanan dan ketentraman bernegara sesungguhnya jauh dari perilaku beradab. 

Nabi Muhammad menjalankan politik dengan santun, mengajarkan bagaimana menghormati umat lainnya dan dibuktikan dengan tidak dihancurkannya berhala berhala yang berada di dalam Kabah saat terjadi penaklukan Kota Makah saat itu. Politik cara Rosulullah SAW ini lah yang patut ditiru, bukan gaya Machiavelli yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kemenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun