Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebiasaan Pak Prabowo Mirip Adikku

3 Januari 2019   15:05 Diperbarui: 3 Januari 2019   17:09 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya aku kecewa dengan suasana Pipres kali ini. Harapanku tuh kita sudah seperti negara maju, kedua calon sibuk berkampanye dengan segala kelebihannya. 

Tim pemenangan sibuk bergerak untuk meraih suara. Kok ya keknya jauh banget dari angan-angan hal seperti itu. Yang ada kita semua sibuk membahas, mengupas tuntas segala gerak-gerik kedua calon bahkan analisa ucapan, cuitan dan caption Instagram semuanya kita perdebatkan. Yang cebong mengeluarkan jurus, sementara kampret grasak-grusuk sing penting gue kasih opini.

Kebiasaan Berbohong

Namun akhir-akhir ini aku melihat Kubu pak Prabowo sering kali melontarkan isu sensitif tanpa menggali lebih dalam kebenarannya. Katakanlah sejak kasus Ratna sarumpaet yang bikin heboh satu negara, sudah berapa banyak statement capres 02 yang bikin 'gaduh' dan berakhir dengan ralat dan ilmu ngeles sana sini. 

Bagiku ini seperti sebuah penyakit yang harus segera disembuhkan, hal ini mirip dengan kebiasaan adikku yang suka mengeluarkan atau mengarang cerita bohong hanya demi menarik perhatian Mamak. Pernah suatu kali dia datang kepada kami, dengan seru dia bercerita bahwa rok nya sobek karena ada teman yang mendorongnya.

Dengan sedih dia mengatakan kepada mamak "sebelum rok ku sobek aku memang lagi kepengen beli rok baru" Mamak yang mendengar langsung menenangkan adikku dengan hasil akhir seperti yang diinginkan adikku "ya sudah besok kita beli rok baru". Lain kali adikku bercerita bahwa dia bermimpi punya boneka baru, setelah bercerita kembali mamak membelikan boneka sesuai mimpi nya. Lama kelamaan kami hapal skenario yang dimainkan adik ku.

Adikku berbohong hanya untuk mencapai tujuannya, dia berpikir mamak akan iba karena dengan bermimpi ternyata keinginan adikku sangat mendalam, yah namanya orang tua selagi yang diminta anaknya masih dalam batas kemampuannya tentu tak mengapa. Namun ada yang salah yaitu caranya, mengapa sih adikku harus bebrohong? Menurut pengakuannya berbohong demikian mampu menarik simpati mamak, bahwa mamak akan segera membelikan apa keinginannya sesegera mungkin. Berbeda bila dia meminta pasti ada saja alasan mamak, entah menyuruh dia berprestasi dulu atau bahkan menunggu papa gajian.

Pak Prabowo Mirip Adikku

Beberapa ucapan pak Prabowo belakangan ini terindikasi ngibul alias bohong. Kemarin satu negara heboh dengan ucapannya "Selang di RSCM dipakai sampai 40 orang", alhasil teman yang orang tuanya mau operasi ke RSCM mendadak takut, bahkan beberapa  pasien RSCM juga sudha bersaksi tidak benar yang diucapkan capres 02 ini.

Sebelumnya Prabowo juga sampai belain RS yang wajahnya habis oplas, entahlah mengapa isu-isu seperti itu harus dibisikkan ke telinga pak Prabowo, parahnya yang dibisikkan enggak ada curiganya gitu? Mbok ya setiap bisikan itu dicek dulu sebelum dipublish, lah aku saja suka dapat bisikan dari hati sendiri saja masih ragu? 

Tapi aku lalu berpikir jangan-jangan Pak Prabowo mirip adikku, pengen cari perhatian dengan cara mengarang cerita. Secara medis kebiasaan berbohong ini dinyatakan sebagai salah satu penyakit, levelnya ada yang biasa dan ada yang berat. Adikku karena masih usia anak-anak (saat itu kelas 2 SD) jadi masih kategori ringan sehingga kami bisa cepat memberikan kesadaran. Bahwa untuk memenuhi keinginan enggak perlu berbohong, bahwa untuk bisa dekat dengan kami juga enggak usah mengarang cerita seru nan semu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun