Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Solaria Halal Mas Bro?

29 September 2013   00:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:15 11577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

28.09.13 Sejak melahirkan belum pernah menulis lagi , 6  bulan sudah usia #KYH anakku. Sekalinya submit tulisan kok ya tentang Solaria ? Tulisan ini bukan sebuah promosi, bukan sebuah paksaan, dan bukan sebuah pembelaan. Apa yang menjadi isi dalam tulisan ini adalah hasil diskusi bersama para blogger siang tadi di Solaria Lt. 1 Plaza Semanggi, semoga bisa membawa manfaat. ========================================================================== Saya pribadi merasa seperti mempunyai keterikatan dengan Solaria, sebuah bentuk terima kasih dan saya balas dengan menjadi pelanggan setia-nya (padahal sering kali alasan makan disana karena murah :D), yup! tahun 2010 ketika perut lapar dijam 10 malam aku dan teman kantor yang baru saja berkarokean langsung menuju Solaria Sky dinning Plaza Semanggi, indah memang kalau makan disana, beratapkan langit dan melihat gedung pencakar langit menjadi berwarna, sekitar jam 11 lewat kamipun meninggalkan resto tersebut. Dan alangkah terkejutnya saya ketika sampai dikos ternyata dompet handphone (HP) saya tidak ada didalam tas, pasrah itu yang saya lakukan. Namun ketika saya hendak membuat status di facebook alangkah terkejutnya saya mendapati pesan di wall saya dari teman kantor yang ikut menghabiskan malam "mbak uli handphone kamu ketinggalan di Solaria, tadi pelayannya menelponku", Alhamdulillah !! ternyata pelayan menelpon menggunakan HP saya ke nomor terakhir saya melakukan panggilan. Pendapat saya saat itu betapa jujurnya pelayan Solaria ini, mungkin ini memang individunya tapi ketika  saya memberi uang sebagai wujud terima kasih sang pelayan menolak "maaf mbak ini peraturan perusahaan dan sudah seharusnya begitu". Bayangkan 3 handphone dan uang tunai sebesar Rp. 900.000 (uang tiket titipan boss) masih bisa terselamatkan, sejak itulah kesetiaan ku menjadi jadi di resto ini. Dan undangan dari Solaria melewati komunitas BRid langsung kusambar, selain ingin bertanya langsung dengan pihak terkait momen ini juga merupakan momen spesial buat buah hati kami "pertama kalinya naik bis menuju jekardaah" (emaknya mulai lebay :D). [caption id="attachment_291376" align="aligncenter" width="244" caption="Siap2 menuju acara solaria, buat #KYH firsttime naik bis"][/caption] Isu tentang SOLARIA yang kembali mencuat diawal Agustus 2013 sebenarnya sudah lama terdengar "Solaria itu Haram". Saya pribadi menyikapi dengan biasa saja, toh saya sudah lama menjadi salah satu penikmat menu di Solaria bahkan dalam seminggu bisa 2 kali membeli makan siang disana. Apa yang membuat Solaria haram ? tanya saya pada teman yang membuat status di Facebook, komentar saya dijawab "belum ada label Halal dari MUI", saya balas lagi bukankah toko roti dan donat terkenal yang nangkring di mall juga tidak memiliki cap halal dari MUI ?, masih dibalas lagi dengan komentar "mereka dulu sudah pernah punya hanya tidak diperpanjang". Ohh jadi persoalannya kalian (masyarakat) hanya butuh cap halal toh ? Padahal kalau mau jujur pedagang menengah ke bawah seperti warteg, rumah makan dan dagangan digerobak-gerobak hampir 100% tidak mengurus sertifikasi halal ke MUI ? tapi kita tak pernah bertanya tentang kehalalannya ? yuk aahh lebih smart lagi sebagai konsumen, jangan hanya heboh ketika ada broadcast message terus kita ikut-ikutan latah tanpa mencari tau kebenarannya. Acara di Solaria dimulai setelah makan siang, ya tentu saja saya menyantap hidangan sesuai menu yang ada di Solaria, membaca bismillah menyempurnakan ritual makan saya menjadi halal. Setelah itu acarapun dimulai, acara yang santai untuk sabtu siang pembicaraan sebenarnya diarahkan bukan kepada sertifikasi halal Solaria akan tetapi bagaimana kita bisa mendapatkan makanan sehat #freshfood dan terbebas dari fastfood ataupun junkfood. Dibuka oleh Bapak Slamet Riyadi (Konsultan Komunikasi PT. Sinergi), materi diskusi dipresentasikan oleh ahli gizi Ibu Lestari Oktavia dan dilengkapi dengan mas Didut tukangmakan.com. Tapi saya yang dari tadi menggendong jagoan biar terlelap tidur sudah tak sabar ingin bertanya tentang hot issue solaria. [caption id="attachment_291380" align="aligncenter" width="300" caption="Bersama tim pengisi acara"]

1380387554562284497
1380387554562284497
[/caption] Fakta yang saya dapat dari hasil diskusi adalah  : 1.  Isu ini muncul berawal dari pesan elektronik seorang dosen UNAIR "Ada kerabat yang ingin membeli franchise Solaria. Tapi ketika ingin membuat kontrak pihak franchise mewajibkan menggunakan angciu dan minyak babi didalam beberapa masakannya" (Sumber http://www.arrahmah.com/news/2013/08/26/solaria-haram-arogan.html) ----> FAKTA nya adalah bahwa dari awal berdirinya Solaria tahun 1995 sampai sekarang Solaria bukan merupakan bisnis waralaba/franchise hal ini dijelaskan oleh Manager Operasional Bapak. Dedy Nugrahadi bahwa management Solaria sampai hari ini masih satu dan beliau lah yang bertanggung jawab untuk semua store yang ada di Indonesia, hal ini pula menjadi salah satu faktor yang membuat harga makanan di Solaria relatif murah tapi bukan murahan ujar beliau dan diamin-in oleh Bpk. Slamet. Dari statement ini saja saya pribadi bisa bilang sudah terjadi kesalahan data yang dimaksud oleh dosen tersebut. 2. Ketidakhalalan makin teryakini karena masyarakat tidak melihat label halal disetiap store Solaria. ----> FAKTA nya adalah Bapak dedy selaku manager operasional memang membenarkan bahwa mereka baru akan mengurusnya, dan seharusnya label tidak halal ini datangnya bukan dari perorangan melainkan harus dari lembaga yang memberikan label halal. Ketika masyarakat heboh maka tak pelak lagi lembaga yang berwenang memberikan label halal yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI) kebanjiran pertanyaan dan seperti merespon maka MUI melalui web resminya pada tanggal 2 Agustus 2013 memberitahukan : Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan dari masyarakat mengenai kehalalan restoran Solaria, maka bersama ini disampaikan bahwa MUI melalui Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) belum pernah melakukan pemeriksaan atas produk makanan/minuman dan atau mengeluarkan sertifikat halal untuk restoran Solaria di mana pun, sehingga MUI tidak menjamin kehalalan makanan/minuman yang disajikan oleh restoran Solaria. Demikian pengumuman ini disampaikan, untuk menjawab kebingunan masyarakat serta demi melindungi umat Islam dari makanan yang tidak terjamin kehalalannya.  (Sumber http://www.halalmui.org/newMUI/index.php/main/detil_page/8/1604/30/) Jadi dengan kata lain MUI sendiri memang belum pernah melakukan pemeriksaan, kenapa? ya karena belum ada permintaan dari Solaria? lah kenapa? Menurut Bapak Dedy yang seorang Muslim juga bukan karena tidak halal, hanya saja semua bahan baku yang mereka gunakan sudah menggunakan produk-produk bersertifikat halal baik itu es batu atau bumbu-bumbu yang digunakan baik dalam negri maupun bumbu yang berasal dari luar negeri semua sudah bersertifikat halal, silahkan dicek tantangnya. Yang belum ada sertifikatnya adalah terhadap hasil olahannya (makanan siap santap). Bpk. Dedy pada tanggal 28 Agustus 2013 telah memaparkan proses sertifikasi sedang berjalan (Sumber http://www.tempo.co/read/news/2013/08/28/173508218/Label-Halal-Restoran-Solaria-Masih-Dikaji-MUI), Update terakhir menurut Bapak dedy sudah ada 100 lebih store yang diaudit oleh LPPOM MUI dan sampai saat ini belum ditemukan adanya bahan yang membuat menu di Solaria menjadi tidak halal. 3. Banyak masyarakat mengira dari merk dagang SOLARIA dan logo nya yang sedikit menyerupai aksara korea (memang sih ya banyak masyarakat indonesia yang demen drama Korea hehehe) ---> FAKTA nya adalah SOLARIA asli milik lokal, asli dari Indonesia berawal dari konsep 'casual dinning restaurant' karena itu memang segmentasinya adalah mall, restarea atau standalone, maklum kalo pakai bahasa asing kesannya lebih keren kan ya hehhehe memang bisa kita lihat menu yang disajikan merupakan menu rumahan , SOLARIA sendiri mempunyai arti matahari yang bersinar sedangkan logo yang menyerupai aksara korea tersebut adalah logo yang melambangkan 'orang', orang adalah merupakan simbol terbaik karena tumbuh dan berkembang, makanya kalau nanti buka usaha pilih yang gambar orang, bulat jangan runcing-runcing ntar stakeholder bisa tersakiti canda Bapak Dedy Nugrahadi. [caption id="attachment_291381" align="aligncenter" width="300" caption="bersama Bpk. Eddy Nugrahadi *satu2nya Manager Operasional Solaria"]
1380387642510386059
1380387642510386059
[/caption] 4. Solaria itu fastfood ---> FAKTA nya adalah freshfood dimana semua bahan baru disiapkan ketika ada pesanan bahasa kerennya prefer to order/cook dan Bapak Dedy juga mengaminin bahwa efeknya yang beginian emang lamaaaaa baru nyampe dimeja customer :D [caption id="attachment_291382" align="aligncenter" width="300" caption="Mug cantik SOLARIA"][/caption] 5. Wajibkah Sertifikasi HALAL ? ---> FAKTA nya adalah sertifikasi halal TIDAK WAJIB bagi pengusaha atau pemilik restaurant, hanya bersifat sukarela , mungkin inilah yang menyebabkan beberapa restauran tidak mengurusnya, pasti akan menambah biaya mungkin. Disebuah tayangan Kabar Siang tanggal 27 september TVone kita bisa melihat adanya pengetesan terhadap 3 jenis makanan mie goreng (dilihat dari wadahnya yang shocking pink sudah dipastikan itu SOLARIA), dua buah roti abon ketiga jenis makanan tersebut diuji di lab LPPOM MUI Bogor dan dari hasil tes ketiga jenis makanan tersebut tidak ditemukan kandungan yang membuat makanan tersebut haram (Sumber : http://video.tvonenews.tv/arsip/view/75091/2013/09/27/sertifikasi_halal_restoran_indonesia.tvOne ) 6. Solaria ada websitenya ? FAKTA nya adalah sampai saat ini belum memiliki website dan kedepan akan menjadi bahan pertimbangan bagi management solaria untuk membuat website sehingga bisa memaparkan terperinci tentang solaria, dan segera akan memuat asal usul sejarahnya di wikipedia Semoga hal tersebut diatas bisa menambah waawasan kita semua, bila ada hal yang salah dalam istilah mohon dikoreksi bukan dijadikan bahan debat kusir, karena disini saya tidak mempunyai kepentingan terhadap solaria. Semoga segera ada regulasi yang mengatur tentang sertifikasi halal bagi seluruh restaurant sehingga tidak ada kata sukarela. Acarapun usai dengan putu-putu dan dapat mug cantik ungu dari solaria, thank you. [caption id="attachment_291383" align="aligncenter" width="300" caption="ke jakarta aja bawa seabrek barang demi menghindari junkfood buat #KYH"]
1380387929412762547
1380387929412762547
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun