Mohon tunggu...
ULIFAH TATA
ULIFAH TATA Mohon Tunggu... Freelancer - Aktifis pemberdayaan

Pemberdayaan pembangunan desa, pemberdayaan perempuan dan anak, pemberdayaan kesehatan masyarakat, peberdayaan masyarakat petani hutan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sambutan Menteri Tenaga Kerja pada Peringatan Hari Menentang Pekerja Anak Dunia

12 Juni 2021   11:15 Diperbarui: 12 Juni 2021   11:17 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hari ini adalah hari istimewa, karena tanggal 12 juni adalah hari menentang pekerja anak. Di level internasional komitmen menghapus pekerja anak, termasuk asean juga komitmen untuk penghapusan pekerja anak. termasuk Indonesia Melalui road map penghapusan pekerja anak di tahun 2022. Dalam kesempatan webinar tersebut acara di buka oleh Menteri Tenaga Kerja Ibu Ida Cauziah

1.. Meningkatkan kesadaran masyarakat di daerah perdesaan  dan pada kelompok rentan daiantaranya melalui supervisi ke perkebunan kelapa sawit dan perkebunan tembakau

2. Langkah-langkah koordinasi dan asistensi untuk mengembalikan anak ke pendidikan dengan menggunakan berbagai pendekatan

3. Memberikan pelatihan pada pekerja anak dan anak dari kelompok rentan (Putus sekolah dan keluarga miskin) dalam pelatihan berbasis komunitas dan pemagagan pada lapangan pelkerjaan

4. Memfasilitasi intervensi bantuan sosial atau perlindungan sosial pada kelompok pekerja/buruh dan keluarga miskin yang terdampak covid 19 yang memiliki kerentanan terhadap anggota keluarga untuk menjadi pekerja anak

5. Melakukan supervisi / pemeriksaan ke perusahaan yang diduga mempekerjakan anak

6. Melakukan sosialisasi/penyebarluasan informasi norma kerja anak kepada stake holder

7. Pencanangan zona/ kawasan bebas pekerja anak di sumatera utara, sumatera selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan barat.

Peringatan hari pekerja  merupakan momentum bagai dunia untuk menghapus pekerja anak termasuk Indonesia, menteri memberikan apresiasi kepada berbagai peihak dalam rangka mendukung pekerja anak secara nasional. Stop pelkerja anak.  Demikian paparan sambutan dari Menteri Tenaga Kerja RI Ibu Ida Fauziah

Selanjutnya dari Irham ILO menyampaikan beberapa hal terkait Pekerja anak dan bentuk-bentuk pekerja anak secara global

Pemerintah mendukung segala penghapusan pekerja anak. Itulah paran Kemenaker dalam acar pembukaan dan peresmian penghapusan pekerja anak dunia, Indonesia pernah mentuntaskan pekerja anak sebanyak 100 juta dalam dekade terakhir di tahun 2016. , tetapi di dunia mengalami kenaikan sejak 2016 sebanyak 264 juta menjadi 152 juta. .dari sekian 70 persen melakukan pekerjaan berbahaya. Pekerja anak tersebar di perdesaan angkanya 122. juta, di perkotaan sekitar 27 juta. PA di era pandemi, krn pandemi meningkatkan trend pekerja anak. ANak-anak berada di keluarga pendapatan rendah jumlah naik dari 20 juta anak di tahun 2019 naik lagi di tahun 2020 nambah menjadi 22 juta. Studi pendingkatan kemiskinan berpotensi naiknya 7 persen peningkatan pekerja anak. di negara2 perlu di kaji lebih cermat antara kenaikan pekerja anak dan kemiskinan. Karena penutupan2 sekolah mengakibatkan peningkatan pekerja anak. Upaya-upaya yang dilakukan di Indonesia menbgalami penurunan. Partisipasi anak laki-laki di sekolah lebih sedikit dari anak sekolah. PA anak laki-laki lebih tinggi di banding pekerja anak perempuan. Hingga agustus tidak menenmukan dampak yang signifikan di Indonesai. DAri segi umur PA antara umur 10 s/d 17 tahun di tahun 2017 terdapat 8,4 juta dari 1000 anak, . Ternd tahun 2020 mengalami penurunan. Hingga tahun 2025 kita masih punya PR dan bekerja keras untuk berkolaborasi dengan kementerian dan berbagai pihak dalam penghapusan PA. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun