Mohon tunggu...
Wahidah Argarita Wardhani
Wahidah Argarita Wardhani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UB THPI 2021

Aktif di Pramuka sejak SMA, sebagai ketua forum anak desa pakuniran Probolinggo Jatim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saresahan Kader TB SSR Yabhysa Probolinggo

29 Mei 2023   08:08 Diperbarui: 29 Mei 2023   08:18 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saresehan kader. Dokpri

SST yabhysa probolinggo mempunyai 120 kader yang sudah dilatih tentang TBC, namun dari jumlah teraebut yang aktif tidak kurang dari 50 kader. Saresahan diaelenggakan dirumah kepala ssr  yabhysa Nuril Millati. SP di desa sumberrejo. Saresehan diselenggatakan dalamn' rangka halal bihalal. Diskusi santai tentang kegiatan, kendala di lapangan dan diskusi  penyelesaian madalah, di samping itu juga  rangkaian dalam rangka peringatan TB Day. dalam sambutannya kepala SSR menyampaikan bahwa 2 tahin lebh perjalanan SSR yabhysa dalam penanggulangan TBC di Kabupaten Probolinggo. 

Alhamdulillah semua berjalan dengan baik dan atas dukungan kader komunitas SSR Probolinggo bisa memenuhi target 100% untul Investigasi kobtak rumah tangga dan temuan kaaus positif. Konstribusi yang sangat baik  kepada pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam menuntaskan kasus TB. Disamping itu sraff program, Ulifah jiga menyampaikan agar Kader TB selalu menjaga hubungan baik kepada petugas TB puskesmas masing-masing.  Menjaga kerjasama dengan sesama kader dan saling mendukung. 

Tidak lupa juga disampaikan kendala yang terkait dengan administrasi laporan kader, kegiatan di lapangan juga dikomunikasikan dengan baik dengan Tim SSR juga, selalu menjaga kesehatan, patuh pada protokol lesehatan terutama pada saat pendsmpingan pasien. Disampaikan juga bahwa eliminasi TbC bukannhanya sekedar penemuan kasus, tapi edukasi kepada masyarak tentang TBC kepada masyarakat vaik melalubpwnyu;ihan, komunikasi berantai, media cetak maupun media wlektronij tidak ka;ah pentingnya untuk menekan kenaikan kasus TBC. 

Beberapa Kadet juga menceritakam suka duka ketika memghadapi rujukan yg tidak mau datang ke Puakesmas untuk periksa, pasien yang mangkir obat. Halnitu disebabkan Stigma dan faktor budaya adalah penyebab utama masalah tidak mau periksa dan mangkir obat. 

Kondisi medan yangbsangat sulit, biaya transportasi warga miskin untuk periksa, dan  Kepercayaan masyarakat bahwa sakit t'TBC  kena guna guna dan teluh/santet. Disamping itu  Kendala tersebut. Afalah mereka tidak mau melakukan pengobatan dan ketakutan stigma atau dikucilkan masyarakat karen takutnya ketularan mengakibatkan pemasalahan sakit TB tidak boleh diketahui orang lain, sedangkan penyintas santai saja tidak mau menggunakan masker.

Demikian sepintas tentang obro;an santai dan curhatan di acara saresahan sekaligus halal bihalal lader dengan Tim SSR Kavupaten Probolinggo

Ditulis oleh: Ulifah, pakuniran Probolinggo yang merupakan staff Program SSR yabhysa kab probolinggo

Dokpri
Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun