Mohon tunggu...
Ulfhi Yani
Ulfhi Yani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswa dari jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Pembiasaan Mendongeng dalam Meningkatkan Literasi Anak Kelas 2 SD

26 September 2021   06:36 Diperbarui: 26 September 2021   06:42 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era globalisasi saat ini, setiap individu dituntut untuk berkembang termasuk dalam pengembangan ilmu dan wawasan yang harus dimiliki, untuk memenuhi perluasan ilmu dan wawasan perlu diterapkan pembiasaan yang positif yaitu dengan menumbuhkan literasi dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan ini harus diterapkan sejak usia dini agar meningkatkan daya tarik literasi anak lebih awal dan anak tersebut akan jauh lebih terbiasa kedepannya.

Setiap individu dituntut memiliki keterampilan membaca yang baik sehingga mereka memiliki kemampuan untuk memahami informasi secara analitis, kritis dan reflektif. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, pemerintah telah menggagas dan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Agar GLS ini dapat terlaksana dengan baik, tentu nya perlu kerja sama dengan berbagai pihak diantara nya orang tua, sekolah maupun masyarakat. Namun, hasil dari GLS ini belum sesuai dengan yang diharapkan karena fakta nya menunjukkan bahwa tingkat literasi masih saja rendah.

Rendahnya budaya literasi dipengaruhi oleh beberapa faktor meliputi kurangnya kesadaran anak untuk menyediakan waktu luang dalam membaca, lebih menyukai gadget daripada buku, kurang memadainya fasilitas buku dikarenakan harga buku yang relatif mahal, kurangnya bimbingan dan arahan dari pihak orang tua. Lingkungan di sekitar yang kurang mendukung dalam membudayakan literasi. Untuk itu, peran dari lingkungan keluarga dan sekolah sangatlah penting. Keteladanan orang tua dan guru dalam kegiatan membaca diharapakan bisa menginspirasi anak untuk gemar membaca.

Dalam meningkatkan tingkat literasi anak dapat dilakukan dalam hal membaca dan menulis. Membaca buku cerita lalu menuliskan kembali buku apa yang telah dibaca serta melatih anak untuk menuliskan kembali hal menarik yang di dapat dari cerita tersebut.

Dalam upaya meningkatkan budaya literasi ini, saya mahasiswa KKN di SDN 195 ISOLA membuat sebuah program yang bernama "Mendongeng Bersama" untuk siswa kelas 2 SD. Alasan saya, memilih program ini agar siswa dapat tertarik untuk membaca melalui cerita-cerita bergambar yang menarik. Dongeng yang saya bagikan pada orang tua siswa berbentuk ebook, hal ini dapat menjadi solusi berbagai faktor yang membuat budaya literasi rendah. Dengan menggunakan ebook, anak-anak yang terbiasa menggunakan gadget akan lebih memanfaatkan gadget dengan baik tentu nya dengan membaca dongeng. Lalu, orang tua bisa mengoleksi berbagai dongeng tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

Langkah pertama yang saya lakukan yaitu membuat kuesioner terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan membaca setiap anak. Kemudian, saya membagikan 1 dongeng dalam bentuk ebook setiap hari nya di grup whatsapp orang tua siswa. Pembiasaan anak untuk membaca tersebut harus dimulai dari orang tua nya, dengan membacakan anak nya 1 cerita sebelum tidur diharap bisa membuat anak lebih tertarik. Saya melakukan program ini secara intensif dengan menelpon 2 anak di setiap hari nya. Anak-anak akan bercerita mengenai dongeng yang telah dibacakan oleh orang tua nya sebelum tidur dan menuliskan pula hal-hal menarik mengenai dongeng tersebut.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dengan adanya program ini, diharapkan tingkat literasi baca tulis anak dapat meningkat sesuai dengan tujuan pemerintah yang menggagas adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun