Mohon tunggu...
Ulfa MeiniaDwi
Ulfa MeiniaDwi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Keberagaman yang Harusnya Membebaskan

23 Mei 2019   22:05 Diperbarui: 23 Mei 2019   22:23 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ungkapan "berbeda-beda tetapi tetap satu jua" tentunya telah menjadi satu kalimat yang tidak asing ditelinga masyarakat Indonesia. Pernyataan yang secara tidak langsung mengungkapkan betapa beragamnya kekayaan dan keunikan yang dimiliki Indonesia. Keberagaman yang katanya memiliki kekuatan untuk menyatukan setiap warga negaranya di dalam persatuan dan kesatuan.

Tetapi pada kenyataannya melalui realita yang ada, bahkan Indonesia sendiri acapkali kali terlibat pertikaian antar warga negara karena perbedaan yang dimilikinya. Salah satunya adalah kasus penyegelan dan tindakan membakar tempat ibadah bahkan pelarangan ritual keagamaan dibeberapa tempat. Atau mungkin melalui masalah yang baru-baru ini terjadi, mengenai pendukung dari dua kubu calon Presiden Indonesia. 

Mengenai siapa yang terpilih atau kasus lainnya yang sangat sensitif untuk dibicarakan. Apakah hal tersebut dapat dikatakan sebagai keindahan dari keberagaman?

Indonesia merupakan negara demokrasi dengan nilai Pancasila sebagai dasar negaranya. Menjadikan negara yang membebaskan warganya untuk menyampaikan pendapatnya, sebuah negara yang menggunakan kegiatan musyawarah untuk keputusan bersama, negara yang melandasi setiap hubungan warga negaranya dengan prinsip toleransi yang adil dan sesuai dengan dasar negara. Tidak menutup kemungkinan untuk Indonesia dapat lebih maju melalui kekayaan ragam budaya yang berbeda di setiap suku bangsa.

Perbedaan ada untuk diperhatikan, perbedaan ada untuk saling memahami, perbedaan ada untuk saling membangun. Jika sapu lidi disatukan akan menjadi kuat, apakah hal tersebut tidak berlaku pada negara Indonesia dengan keberagaman yang indah? 

Memaknai setiap kata dibalik kalimat "Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu Jua". Membaur dan bersatu menjadi satu di dalam keberagaman dengan "toleransi" sebagai pengikatnya. Hal tersebut pastilah sangat indah dan dapat membangun Indonesia menjadi negara yang damai seperti dahulu kala.

Jika Indonesia masih saja memiliki warga yang berfokus dengan kesenjangan mayoritas-minoritas, egoisme setiap warga, atau aspirasi yang saling menjatuhkan lawan. Apakah hal tersebut dapat dikatakan sebagai toleransi?

Negara tidak akan berdiri jika hanya memiliki satu warga di dalamnya, melainkan membutuhkan banyak warga negara untuk menjadi satu kesatuan. Andaikata setiap warganya masih tetap kekeuh dengan prinsipnya, andaikata setiap warganya tetap egois dengan kepentingannya sendiri, andaikata warganya tetap melakukan segala cara untuk kepentingannya sendiri tanpa menghiraukan nilai-nilai demokrasi dan pancasila sebagai dasar negara yang ditetapkan. Bisakah Indonesia terhindar dari perpecahan dan pertikaian yang terjadi?

Toleransi dan pendalaman nilai Pancasila sangat perlu ditanamkan disetiap warga negara Indonesia. Terlebih dalam generasi muda saat ini, acapkali generasi saat ini terlalu cuek dengan keadaan politik dan pemerintahan di Indonesia. 

Menghilangkan dan menganggap enteng nilai dasar Pancasila dan melupakan betapa pentingnya tolernasi dalam hidup bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Maka dari itu, peran guru dan ornag tua sangatlah penting dalam menanam dan memupuk rasa toleranasi dan cinta tanah air. 

Meskipun setiap orang tidak bisa memilih negara dimana dia akan dilahirkan, tetapi setiap orang memiliki tanggung jawab dan kesempatan untuk membawa Indonesia dapat meningkatkan relevansi dasar Pancasila. Hidup saling menghargai perbedaan satu sama lain, keterbukaan pikiran dan hati dalam menerima pendapat orang lain, saling mendukung kegiatan keagaaman sebagai bentuk menghargai agama lain merupakan langkah awal untuk menciptakan kedamaian dan pembangunan bagi suatu bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun