"Di pupilmu kuselipkan sukma dari mataku agar aku tahu
Diceritakannya berkenalan dengan cara yang sederhana, mengulurkan tangan menjawab nama
Pada hal-hal tertentu aku tak bisa melupakanHidup itu mudah, lalu
Semesta kerinduan kataku, hanya tentang tangga-tangga dan kekosonganPuncak gunung berapi
Di ufuk penjuru aku menggerutuMengutuki sampan berteman dayuMengutuki jajaran lampu-lampuPadamu