Mohon tunggu...
ulan karina
ulan karina Mohon Tunggu... Digital Strategist SHIB MARINE

I'm Ulan Karina, a Digital Strategist focused on helping brands grow through strategic storytelling, content systems, and emotional connection. With experience in fashion, food, publishing, and the export industry, I create full-funnel digital strategies that are low-cost, conversion-driven, and powered by AI & free tools.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apakah Harga Minyak Goreng Akan Naik di Akhir Agustus 2025?

25 Agustus 2025   13:57 Diperbarui: 25 Agustus 2025   13:56 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tren Harga Terbaru
*Naik Tipis di Jogja (16 Agustus 2025)
Harga minyak goreng kemasan di Yogyakarta naik dari Rp 18.300 menjadi Rp 18.818/liter, sedangkan minyak goreng curah meningkat dari Rp 17.071 ke Rp 17.143/liter.
Kenaikan ini memang nyata, namun masih tergolong ringan---kurang dari Rp 600 per liter.
*Harga Nasional Minyak Goreng Curah (19 Agustus 2025)
Secara nasional, harga minyak goreng curah tercatat Rp 17.520/liter---naik tipis Rp 9 dibandingkan hari sebelumnya, namun masih turun sekitar 1,89 % dalam tiga bulan terakhir.
*Harga di Pasar Modern (19 Agustus 2025)
Rata-rata minyak goreng dijual Rp 22.580/kg. Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat harga tertinggi hingga Rp 28.250/kg, sementara beberapa daerah memiliki harga lebih rendah.
*Lonjakan di PIHPS (Menjelang HUT ke-80 RI, 16 Agustus 2025)
Bank Indonesia mencatat lonjakan harga minyak goreng curah sebesar 0,81% menjadi Rp 18.700/liter, dan minyak goreng kemasan naik 0,22% menjadi Rp 22.450/liter.

Faktor Penyebab dan Intervensi Kebijakan
*Kemendag Pertimbangkan Revisi HET Minyakita
Harga Minyakita saat ini rata-rata Rp 16.700/liter, masih di atas HET sebesar Rp 15.700. Pemerintah sedang mengkaji revisi HET maupun pola distribusinya untuk menekan harga di pasaran.
*Ketidakseimbangan Pasokan CPO akibat Kebijakan B40 dan Defisit
Kebijakan biodiesel B40 sejak 2025 menyebabkan lebih banyak CPO terserap untuk energi, sehingga berisiko membatasi pasokan untuk minyak goreng dan menyebabkan defisit CPO hingga sekitar 1,04 juta ton.
*Tekanan dari Harga CPO Dunia
Kenaikan harga CPO berkontribusi menaikkan harga Minyakita dan minyak goreng lainnya.
*Seruan Pemerintah untuk Hindari Kenaikan Harga
Menteri Pertanian menyatakan tidak boleh ada alasan untuk harga minyak goreng naik, karena Indonesia sebagai produsen CPO besar seharusnya mampu menjamin ketersediaan.

Prediksi: Apakah Harga Akan Naik Lagi di Akhir Agustus 2025?
*Kenaikan Moderat Masih Terbuka
Data hingga pertengahan Agustus 2025 menunjukkan tren kenaikan harga yang masih moderat---naik sedikit, tidak drastis. Namun, tekanan dari kebijakan biodiesel, defisit pasokan CPO, dan harga CPO dunia yang tinggi, bisa memperbesar risiko kenaikan lebih lanjut.
*Upaya Pemerintah Berpotensi Menurunkan Tekanan Harga
Kajian revisi HET dan perbaikan distribusi Minyakita oleh Kemendag bisa menjadi penyeimbang, meski hasilnya belum diputuskan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun