Didapatkan bahwa mahasiswa dapat bercerita banyak hal adanya perasaan lega, bahagia, rasa aman, semangat baru dan pastinya merasa terdukung dan menemukan tujuan hidup untuk kembali kepada orang yang dicintai. Dari tanggapan 54 responden menjawab adanya perasaan lega, senang bercampur dengan sedih apabila dapat menceritakan curahan hati kepada orang tua mereka melalui telepon bukan hanya mahasiswa yang jauh namun sekalipun juga mahasiswa yang tinggal bersama orang tua. Namun yakni 6 responden memilih untuk tidak menjawab pertanyaan hal ini.
6. Selanjutnya pertanyaan mengenai mahasiswa mampu atau tidaknya dalam mengontrol kesedihan mereka.
Responden menunjukkan mampu dan tidak mampu. Terdapat jawaban responden menunjukkan bahwa 6 jawaban responden tidak mampu mengontrol kesedihan tersendiri. Dan 54 respondennya mampu dalam mengontrol kesedihan itu. Berdasarkan cerita yang diberikan bahwa mahasiswa menjadi mampu karena adanya hubungan kedekatan antara orang tua dan mahasiswa. Tertanam setiap semangat, rasa aman, dan berdampak pada kesejahteraan emosional mahasiswa dengan dihadapkan perjalanan masing-masing di perantauan. Beberapa mahasiswa juga berpikiran bahwa untuk realistis dalam mengontrol kesedihan karena mengingat bahwa perjuangan orang tua cukup besar. Adanya pemahaman tersebut juga timbul karena adanya ikatan dan hubungan yang dapat digambarkan oleh orang tua terhadap mahasiswa. Pemikiran inilah yang menjadi tolak ukur menetralkan kondisi psikologis dari setiap mahasiswa.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian analisis data kuesioner di atas, dapat diketahui beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Mahasiswa Universitas Andalas memiliki komunikasi yang baik, selalu menelepon orang tua untuk melepas rindu, mengadu berkeluh kesah atau bahkan mengobrol banyak hal dengan mendapatkan perasaan yang sangat bahagia dan lega, termotivasi. Kedekatan hubungan itu menjadikan pemikiran sehingga membentuk kondisi psikologis yang baik antara hubungan dan komunikasi mahasiswa dan orang tua tersebut sangat mempengaruhi.
2. Makna komunikasi mampu menyejahterakan emosional seorang anak yang sedang dibentuk dan menemukan jati diri dalam mengejar impian, walaupun jarak yang menghalangi namun seorang anak masih membutuhkan dukungan serta ruang aman untuk sekedar berkeluh kesah. Kedekatan hubungan kedua pihak ini menimbulkan perasaan dan membentuk  pemikiran. Karena komunikasi berdampak dalam seluk beluk pikiran dan perasaan batin seorang mahasiswa yang merasa kesepian. Atau, bagi mahasiswa yang memiliki permasalahan.
Sehingga dapat dikatakan, sebuah komunikasi walau hanya melalui telepon memberikan dampak yang besar bagi seorang mahasiswa. Adapun dampak yang dapat dirasakan mahasiswa ialah ia mampu mengontrol emosional dan memberikan dukungan bagi mahasiswa dalam menghadapi perjalanan hidupnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI