Jakarta, 22 September 2025 - Kabar gembira! Universitas Ciputra Jakarta yang dinantikan semua orang, kini selangkah lebih dekat menuju realitas dengan acara Road to Topping Off. Bukan sekedar perayaan kemajuan konstruksi, acara ini menandakan kelahiran UC Jakarta sebagai pemimpin entrepreneurship education di Indonesia. Dengan arsitektur berkelas, jiwa entrepreneur, lompatan generative AI, serta pengalaman bisnis nyata yang menyatu dalam satu ekosistem pembelajaran, Universitas Ciputra Jakarta siap membimbing civitasnya dengan pendidikan kelas dunia.
Di atas lahan seluas 10.000 m, Universitas Ciputra Jakarta (UCJ) membangun kampus modern dengan total luas 63.207 m yang dirancang menampung hingga 10.000 mahasiswa. Untuk fase pertama yang ditargetkan selesai Mei 2026, kampus akan mencakup 65 kelas & laboratorium, dua Integrity Hall (masing-masing 150 orang), serta satu auditorium berkapasitas 500 kursi. Mobilitas pun diperhitungkan demi kenyamanan civitas, dengan tersedianya 1 basement & 3 lantai podium parkir untuk 320 mobil.
Tak hanya lingkungan kampus yang luas dan nyaman, Universitas Ciputra Jakarta juga menghadirkan fasilitas yang jarang ditemukan di universitas lain, seperti Business Simulation Room dengan Markstrat yang dipakai kampus ternama dunia seperti Stanford, Smart Classroom berbasis teknologi AI & IFP untuk pembelajaran hybrid, Photo & Video Lab dengan LIMBO Green Screen, Makerspace dengan printer 3D, serta tentunya lokasi strategis dalam kompleks Ciputra International yang serba lengkap.
Universitas Ciputra Jakarta mempercayakan desain arsitektur kampusnya kepada Yori Antar (Han Awal & Partners) dan Reginald selaku kepala arsitek. Hebatnya lagi, alumni UC sendiri juga berpartisipasi di dalam desain arsitektur kampus UCJ, yaitu Ralf Vivaldo (Program Studi Arsitektur Universitas Ciputra, angkatan 2020).Â
Prof. Dr. Ir. Denny Bernardus, M.M., Director, Board of Executive, Yayasan Ciputra Pendidikan menegaskan, "Universitas Ciputra Jakarta adalah wujud nyata komitmen Yayasan Ciputra Pendidikan untuk menghadirkan pendidikan berkelas dunia. Topping off ini bukan sekadar milestone konstruksi, tetapi simbol keyakinan kami bahwa generasi muda Indonesia harus dibekali fondasi entrepreneurship, teknologi, dan pengalaman riil yang solid."
Di tengah perubahan zaman menuju "dominasi" AI, UC Jakarta menjadi pionir di Indonesia dalam integrasi AI di setiap mata kuliahnya. Setiap tugas mahasiswa melibatkan teknologi AI, bukan untuk menciptakan ketergantungan, namun demi belajar memanfaatkan AI supaya mereka mampu meningkatkan kinerja berkali-kali lipat sambil tetap melatih kemampuan berpikir kritis.
Eddy Yusuf, Ph.D., Academic Director UC Jakarta menambahkan, "Kami ingin memastikan mahasiswa UC Jakarta tidak hanya siap mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga menjadi trendsetter. Dengan generative AI, mereka mampu menyelesaikan pekerjaan puluhan kali lipat lebih cepat, sekaligus tetap menguasai filosofi dan keilmuan dasar."
Daya tarik lainnya Universitas Ciputra Jakarta adalah penerapan kurikulum berdasar Real Business Experience (RBE). Bukan sekedar belajar teori akademik, mahasiswa juga didorong memiliki portofolio proyek nyata dari tugas akhir mata kuliah berupa proyek bisnis bersama perusahaan mitra. Tentunya, proyek yang dievaluasi dan diakui langsung oleh perusahaan akan menjadi nilai tambah yang membedakan mahasiswa UCJ dari lulusan universitas lain.
Terakhir, Winarto Poernomo, S.E., M.M., Campus Director UC Jakarta menambahkan, "Di UC Jakarta, mahasiswa tidak belajar di ruang hampa. Mereka berinteraksi langsung dengan dunia usaha. Inilah yang membentuk lulusan UC lebih tangguh, percaya diri, dan memiliki portofolio nyata yang diakui industri bahkan sebelum wisuda."