Mohon tunggu...
ukim komarudin
ukim komarudin Mohon Tunggu... -

Guru SMP Labschool Kebayoran, Penulis, dan Motivator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

3 A = Kriteria Guru Berkualitas

22 Maret 2014   21:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:37 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Guru adalah garda depan layanan pendidikan. Sebagian besar baik-buruknya layanan pendidikan ditentukan oleh baik buruknya guru. Pengabdian guru yang memiliki totalitas yang tinggi, dalam arti memiliki integritas dan antusiasme yang baik, cenderung menumbuhkan kualitas pembelajaran yang diharapkan.  Sebaliknya, lemahnya komitmen dan kesungguhan sebagai insan pembelajar yang berakibat menurunnya layanan terhadap peserta didik merupakan awal mula melemahnya layanan pendidikan.

Berdasarkan hal di atas, menjadi penting bagi setiap insan yang berupaya memahami layanan pendidikan yang berkualitas untuk mengenal kriteria guru yang diharapkan memberi layanan yang optimal pada peserta didik. Apabila dipelajari dari beberapa pakar, ada beragam kriteria guru yang baik sesuai teori yang dianutnya. Tentu saja, beragam kriteria itu dianggap tepat apabila dapat membantu kita semua menjadi lebih baik.

Yang menarik, Prof. Arief Rachman pernah menyebutkan kriteria guru yang baik dengan rumus 3A, yakni: Attendance, Attitude, dan Achievement. Saya lupa beliau mengutip dari ahli yang mana dan bukunya apa. Tetapi karena singkatan 3A itulah yang sampai hari ini melekat, bahkan beserta penjelasannya.

Attendance

Menurut beliau, seorang guru yang baik adalah yang senantiasa hadir tepat waktu di kelasnya. Kehadiran guru merupakan prasyarat awal suksesnya pembelajaran. Guru yang hadir di kelas dapat melakukan pengelolaan kelas sampai dengan pembimbingan atas individu-individu. Sebaliknya,  melemahnya mutu pendidikan dimulai dengan dominannya guru yang absen, sehingga pembelajaran tidak dapat terlaksana secara optimal. Absennya guru juga ditenggarai sebagai awal mula nakalnya peserta didik karena kelas yang kosong memungkinkan mereka melakukan tindakan destruktif.

Attitude

Memang hadirnya guru merupakan syarat wadag stabilitas kelas. Namun , kondisi kelas yang stabil juga juga tak sebatas stabil secara lahir. Kondisi  batin peserta didik yang tetap terjaga fitrahnya merupakan bagian terpenting. Sehingga patut kiranya menjadi perhatian utama bagi keutamaan hadirnya seorang dewasa di dalam kelas adalah karena attitudenya yang mulia. Lemahnya attitude seorang guru bisa mengakibatkan menyimpangnya moral peserta didik. Pemikiran yang terekpresikan dalam ucapan dan tingkah laku guru menjadi model bagi peserta didik. Oleh karena itu, sungguh guru yang berbahaya apabila memiliki attitude yang buruk karena dapat menularkan hal yang buruk pula pada peserta didiknya.

Achievement

Andai kehadiran guru sudah terpenuhi, perilakunya pun patut menjadi suri tauladan, maka sungguh merupakan anugrah yang luar biasa bagi peserta didik apabila guru dimaksud merupakan guru yang berprestasi pula. Sungguh tak mudah bagi sebuah sekolah mendapatkan seorang guru berprestasi. Sebab sungguh besar pengaruh guru berprestasi pada lembaga maupun pada peserta didiknya. Prestasi seorang guru dapat menginspirasi segenap rekan kerja maupun peserta didik. Prestasi kerja dapat menumbuhkan rasa bangga sebagai warga dari lembaga tempat insan berprestasi itu mengabdi; prestasi kerja pula dapat menularkan hasrat berprestasi bagi yang lain, sehingga muncul para juara berikutnya.

Penjelasan di atas bukan merupakan bagian yang lepas antara kriteria yang satu dan lainnya. Ketiganya saling kait-mengait membentuk kualitas guru yang ideal. Kita tidak bisa mengatakan  seorang guru berprestasi (achievement) apabila dirinya tidak pernah hadir di sekolah dan berperilaku (attitude) buruk. Kita juga tidak bisa menerima seseorang guru dinyatakan berattitude baik, apabila sering absen karena ada keperluan yang menurutnya lebih ia prioritaskan. Kita hanya bisa sedikit memaklumi, apabila guru kita senantiasa hadir di kelas, memiliki attitude yang dapat dipertanggung jawabkan sebagai insan pendidik, meskipun belum berprestasi.  Kepada golongan ketiga inilah, kita biasanya senantiasa berdoa agar Tuhan Yang mahapemurah menganugrahi beliau kemuliaan di dunia maupun di akhirat. Amiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun