Mohon tunggu...
Uki Murdiyati
Uki Murdiyati Mohon Tunggu... Guru - Wanita, seorang ibu rumah tangga guru pembisnis

seorang guru yang lahir diTegal 15 Oktober 1981 lalu. Berusaha untuk terus belajar menjadi pembelajar sejati.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cukup Ibu yang Dulu Menjadi Anggota Punk

19 Maret 2021   08:45 Diperbarui: 19 Maret 2021   09:02 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kuseka keringat yang mengucur dipelipis. Pagi ini setelah mencuci pakaian dirumah bu RT dari sebahis shubuh bergegas aku pulang dulu menuju rumah. Disana putri kecilku menanti makan pagi yang belum aku siapkan karena persediaan habis.

Bayaran sebesar dua puluh lima ribu untuk mencuci dan mengosok pakaian aku genggam erat. Bergegas menuju warung nasi uduk,kupesan dua pincuk satu memakai telor satunya tidak.Anakku Nasha masih dalam usia pertumbuhan dan perkembangan harus banyak asupan gizi. Alhamdulillah sepagi ini sudah dapat dua puluh lima ribu cukup untuk membeli makan aku dan anakku sehari. Jika nanti aku mendapat uang dari mulung bisa aku gunakan untuk menambah tabungan demi sekolah anakku. cukup aku saja yang menjadi anggota Punk,anakku jangan.

"Assalamu allaiku,Nasha"

"Waalaikum salam"sahut Nasha lucu memakai mukena.

"Anak itu cantik sekali.udah mandi mau wangi.pagi-pagi kok pake mukena"

"Iya dong...nasha sholat dhuha,kata bu ustad biar rezeki ibu barokah?" mendengar ucapannya aku tertegun.Nasha mendoakan ibunya? Hatiku menghangat.

"Ayo kita makan nasi uduk bersama"

"Oke" diraihnya bungkusan nasi uduk dan mengandeng tanganku duduk dikursi lalu tangannya menengadah.

"Jangan lupa berdoa ibu, biar Allah memberkahi makanan kita"

"Ah..solekha nya anakku" kukerjap mataku yang memerah karena perkataan bidadari kecilku.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun